tumkongreler.com-PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan menambah modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan 2,4 miliar saham baru.
Dengan harga saham Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 2.080, laba perseroan setelah PMHMETD III mencapai Rp 4,99 triliun dan jumlah saham setara 18,31% dari modal. setelah PMHMETD III. Untuk mengantisipasi transaksi sekuritas HMETD perseroan PT XL Axiata Tbk (EXCL), menjelaskan bahwa pada 16 Desember 2022 pukul 16.00 WIB seluruh 25.000 saham lama tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS), perseroan telah . 5.633 HMETD, pemilik setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru yang harus membayaran lunas setelah penyerahan hak untuk menerima hak tersebut.
Baca:PGN Optimalisasi Gas Bumi untuk Transportasi & Kapal Nelayan
Begitu pula jika pemegang saham memegang HMETD dalam bentuk kecil, sesuai Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 pasal 33 terkait dengan hak mendahului, hak sebagian kecil harus menjual oleh perseroan dan hasil penjualannya di berikan ke rekening perseroan. Hak tersebut akan terjual sebelum menetapkan di BEI dan terlihat selama 5 hari bursa sejak tanggal 20 Desember 2022 sampai dengan 26 Desember 2022. Kedudukan saham yang dikeluarkan oleh PMHMETD III juga sama dan serupa dengan hak-hak rakyat biasa lainnya, seperti hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”), hak atas pembagian dividen, hak . untuk membebaskan saham dengan hak memesan terlebih dahulu.
Kemudian, mengenai rencana penggunaan uang yang terjual dari hasil PMHMETD III, jangka waktu tersebut tercapai untuk memenuhi kewajiban perseroan untuk membayar sebagian utang perseroan kepada para bankir. Prospektus juga menjelaskan bahwa dalam hal laba bersih perusahaan setelah pengurangan upah tidak cukup untuk membayar uang, sisa pembayaran akan melakukan dengan uang perusahaan.
Secara umum, di mata investor dan HMETD yang telah tercapai untuk memberikan kompensasi kurang menarik karena tidak melibatkan aset dan aktivitas perusahaan dalam hal pertumbuhan pendapatan. Dan bahkan jika tingkat perusahaan menurun, tingkat EPS perusahaan akan tertekan karena jumlah saham yang beredar lebih banyak dari sebelum PMHMETD III ini. Selain itu, pemegang saham yang tidak melaksanakan PMHMETD III saat ini akan melihat sahamnya terdilusi hingga 20,49%.
Sementara itu, berdasarkan surat no. LM00940/2 tanggal 7 September 2022, AII (Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd. sebagai direktur dan pemilik 6,55 miliar saham perseroan dengan total kepemilikan 61,16% dari total saham beredar saat ini, siap menggunakan seluruh HMETD dan PMHMETD III, dan realisasi Rp 3 triliun. AII juga memiliki dana yang cukup dan mendapat persetujuan dari Bank Negara Malaysia pada tanggal 22 September 2022 untuk mengeksekusi seluruh HMETD yang dimilikinya dan sebagai pembeli dalam PMHMETD III yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. jumlah maksimal 925,8 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun.