tumkongreler.com – Presiden China Xi Jinping mendesak dunia mengambil tindakan untuk mencegah kerusakan alam dalam pesan video kepada para menteri dari lebih dari 120 negara yang berkumpul di Montreal untuk KTT keanekaragaman hayati PBB. Adapun China memegang kursi kepresidenannya.
“Kita perlu mendorong proses global perlindungan keanekaragaman hayati,” kata Xi. “Semua makhluk hidup harus berkembang tanpa merugikan satu sama lain,” tuturnya, sumber dari Reuters, Jumat (16/12/2022).
Negara-negara berusaha mencapai kesepakatan global baru untuk melindungi alam hingga tahun 2030, dipandu oleh 23 target. Namun, kemajuannya lambat.
Pembicaraan di antara para delegasi pun sejatinya telah mulainya pada 7 Desember, namun negara-negara tidak dapat menemukan kesepakatan mengenai aspek-aspek seperti pendanaan dan cara terbaik untuk melindungi tanah dan perairan, dengan ratusan poin yang belum terselesaikan dalam rancangan kesepakatan.
Baca Juga: Terungkap! Rusia Siapkan Perang Panjang di Ukraina
China menunjuk enam menteri untuk melakukan konsultasi tentang isu-isu yang belum terselesaikan itu, termasuk mobilisasi keuangan dan tiga target utama dalam konservasi dan restorasi, dengan harapan mencapai kesepakatan pada tenggat waktu 19 Desember.
Pihak Meksiko dalam pertemuan Selasa malam bahkan menjanjikan sebotol tequila kepada delegasi untuk setiap item yang di selesaikan dalam draf target.
Tim transisi untuk calon presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membuat catatan yang lebih serius, mengirimkan surat ke sekretariat keanekaragaman hayati PBB untuk mendorong lebih banyak pergerakan uang.
“Kebuntuan negosiasi saat ini menempatkan agenda ini dalam risiko,” tulis Jorge Viana, yang memimpin kelompok kerja transisi Lula untuk lingkungan.
Adapun, pada Rabu pagi, delegasi negara berkembang keluar dari pertemuan keuangan untuk memprotes keengganan negara-negara kaya di KTT untuk membahas dana baru.
“Tanpa sumber daya keuangan yang sepadan dengan tingkat ambisi tujuan dan sasaran dalam kerangka kerja, itu tidak akan mungkin di laksanakan,” bunyi surat Brasil itu.