tumkongreler.com – Ada kemungkinan pandemi mematikan seperti Covid-19 dapat terjadi lagi. Bahkan potensinya mencapai 27,5% dalam satu dekade mendatang.
Hal ini dikatakan studi Airfinity Ltd, perusahaan data kesehatan berbasis di Inggris. Ini karena virus lebih sering muncul ke depannya.
Baca : Kiamat Uang Kertas dan Kartu Debit, BI Ungkap Bukti Baru
Airfinity menyebut perubahan iklim, pertumbuhan perjalanan internasional, peningkatan populasi, dan ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit zoonosis berkontribusi pada risiko tersebut. Tetapi jika vaksin yang efektif diluncurkan 100 hari setelah penemuan patogen baru, kemungkinan pandemi mematikan turun menjadi 8,1%, menurut data perusahaan tersebut.
“Dalam skenario terburuk, virus jenis flu burung yang bermutasi untuk memungkinkan penularan dari manusia ke manusia dapat membunuh sebanyak 15.000 orang di Inggris dalam satu hari,” kata Airfinity, mengutip Japan Times, Senin (17/4/2023).
Saat dunia hidup dengan Covid-19, para ahli kesehatan bersiap menghadapi potensi ancaman global berikutnya. Dua dekade terakhir telah terlihat tiga virus corona utama yang menyebabkan SARS, MERS dan Covid-19 muncul, serta pandemi flu babi pada tahun 2009.
Penyebaran yang cepat dari strain flu burung H5N1 juga telah memicu kekhawatiran. Meskipun sejauh ini hanya sejumlah kecil orang yang telah terinfeksi dan tidak ada tanda-tanda penularannya dari manusia ke manusia.
Baca : Mitratel (MTEL) Rombak Direksi, Ini Daftar Terbarunya
Namun meroketnya tingkat pada burung dan peningkatan serangan pada mamalia telah menimbulkan kekhawatiran. Di mana para ilmuwan dan pemerintah khawatir virus tersebut mungkin bermutasi dengan cara yang dapat membuatnya lebih mudah menyebar.
Sebagai informasi, banyak patogen berisiko tinggi seperti MERS dan zika tidak memiliki vaksin atau perawatan yang disetujui. Sementara kebijakan pengawasan yang ada tidak mungkin mendeteksi pandemi baru secara tepat waktu, sehingga menyoroti kebutuhan mendesak akan langkah-langkah kesiapsiagaan pandemi.