tumkongreler.com – Jumlah migran di Inggris mencapai rekor tertinggi. Data kantor statistik nasional negara itu menunjukkan migrasi bersih Inggris mencapai 606.000 pada tahun 2022.
Data yang diterbitkan kantor statistik pada Kamis (25/5/2023) menunjukkan, warga negara non-Uni Eropa (UE) menyumbang 925.000 kedatangan jangka panjang, sementara 151.000 berasal dari UE dan 88.000 dari Inggris. Total emigrasi dari Inggris adalah 557.000.
Pemerintah Inggris memastikan, banyak pendatang baru adalah pengungsi dari Ukraina, Afghanistan dan Hong Kong. Proporsi orang yang datang melalui jalur kemanusiaan meningkat dari 9% menjadi 19% pada tahun 2022, dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca : Gak Takut Digugat ke WTO, Jokowi Gaspol Lanjutkan Aksinya!
Sebelumnya pemerintah Inggris berjanji akan mengurangi migrasi bersih pada 2019, ketika angkanya mencapai 226.000. Angka-angka sebelumnya, yang keluar pada November, menunjukkan migrasi bersih mencapai 504.000 sampai Juni tahun ini.
Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan dia menginginkan migrasi bersih di bawah 500.000.
Namun, dia berselisih dengan menteri dalam negeri Suella Braverman atas beberapa langkah yang diusulkan untuk menurunkan angka tersebut. Sunak juga menekankan, pekerja migran sangat penting untuk sektor-sektor termasuk Dinas Kesehatan Nasional.
“Bukan berarti xenofobia untuk mengatakan bahwa migrasi massal dan dalam waktu cepat, akan tidak berkelanjutan dalam hal pasokan perumahan, layanan, dan hubungan masyarakat,” kata Braverman dalam pidatonya awal bulan ini, mengutip CNBC International.
Dia juga mengatakan warga Inggris harus mengisi pekerjaan yang lowong dan kurang pasokan, seperti pengemudi truk, tukang daging, dan pemetik buah.
Baca : Dicecar Bursa Karena Saham Turun 98%, TECH Buka Suara
Pada Selasa, departemen Braverman mengumumkan pembatasan visa pelajar, sumber migrasi terbesar ke Inggris. Hanya mahasiswa riset pasca sarjana yang dapat membawa anggota keluarga ke negara tersebut di bawah peraturan baru.
Departemen dalam negeri juga menyebutkan akan melarang orang menggunakan visa pelajar sebagai rute pintu belakang untuk bekerja di Inggris dengan mencegah mereka beralih jenis visa sampai studi mereka selesai, dan meninjau cek bukti dana mereka.
Baca : Awas PD 3! Anggota DPR Rusia Minta Putin Bom Nuklir Alaska
Pemerintah mengatakan, di bawah sistem imigrasi berbasis poin pasca-Brexit, ia memiliki kendali atas perbatasannya dan mengisi kesenjangan pasar tenaga kerja.
Mulai tahun 2025, bahkan turis ke Inggris Raya dari UE dan negara asing termasuk AS akan memerlukan visa elektronik untuk masuk, dengan pemerintah mengakui saat ini tidak memiliki angka akurat tentang kedatangan dan keberangkatan.