tumkongreler.com – Pengguna Twitter di AS ramai-ramai ‘puasa’ atau break dari media sosial berlogo burung tersebut. Hal ini diungkap laporan terbaru dari firma Pew Research berdasarkan survei yang dijalankan pada Maret 2023.
Menurut laporan, 60% pengguna Twitter AS yang aktif selama 12 bulan terakhir sempat/masih dalam mode break. Sementara itu, 39% konsisten bertahan di Twitter.
Berdasarkan gender, pengguna perempuan lebih banyak yang minggat dari Twitter, yakni 69% berbanding dengan 54% pada pengguna laki-laki, dikutip dari situs resmi Pew Research, Kamis (18/5/2023).
Sementara itu, berdasarkan etnis, lebih banyak warga kulit hitam (67%) yang hengkang ketimbang warga kulit putih (60%) dan keturunan Amerika Latin-Spanyol (54%).
Baca : Maaf! Bukan RI, Tesla Segera Bangun Pabrik di Negara Ini
Survei juga menyorot perbandingan berdasarkan afiliasi politik. Perbedaannya tidak signifikan, yakni 62% dari Partai Demokrat yang memilih hengkang berbanding dengan 59% dari Partai Republik.
Penemuan ini datang setelah berbagai pemberitaan yang menyorot perubahan-perubahan di Twitter pasca dicaplok miliarder Elon Musk. Beberapa di antaranya adalah PHK beruntun, fitur-fitur baru yang kontroversial, serta algoritma Twitter yang dituduh berpihak pada kelompok tertentu.
Lebih lanjut, survei menanyakan apakah pengguna Twitter yang sedang puasa berencana balik lagi ke platform tersebut. Sebanyak 40% mengaku bakal kembali ke Twitter. Sementara itu, 35% belum menetapkan pilihan dan 25% berencana meninggalkan Twitter secara permanen.