tumkongreler.com – PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan pembangunan proyek kereta bawah tanah MRT dari Bundaran HI – Ancol Barat atau North – South Line bakal rampung sepenuhnya pada 2032 mendatang. Progresnya saat ini masih sesuai rencana.
Proyek MRT fase 2 dibagi menjadi dua fase. Untuk fase 2A dari Bundaran HI – Kota Tua saat ini dalam tahapan konstruksi dengan progres keseluruhan mencapai 19,68%. Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menegaskan pada fase ini bakal rampung pada 2028 – 2029 mendatang.
Baca : Bahayanya Perang Gak Kelar-Kelar Buat Energi RI: Bisa Kolaps!
Secara detil progres konstruksi fisik untuk pekerjaan paket pekerjaan (CP) 201 Bundaran HI – Harmoni progresnya sudah mencapai 51%, CP 202 Harmoni – Mangga Besar 9,8%, CP 203 Mangga Besar – Kota mencapai 27%.
Tuhiyat menjelaskan sejalan dengan itu, pembangunan fase 2B dari Kota Tua – Ancol Barat juga akan dibangun secara paralel. Sehingga keseluruhan proyek ditargetkan rampung sepenuhnya 9 tahun mendatang.
“Kemudian Fase 2B itu kita lakukan paralel sampai dengan Ancol, selesai di situ harusnya tidak melebihi dari tahun 2032,” kata Tuhiyat di Forum Jurnalis 2023, Kamis (23/2/2023).
Meski dia tidak membeberkan kapan fase 2B konstruksi, Tuhiyat mengungkapkan permasalahan lahan pada lokasi Depo atau tempat parkir dan perawatan kereta di Ancol Barat sudah mendekati keputusan.
“Insya Allah kita tentukan di Mei dan Juni nanti tunggu saja, mengenai keputusan depo seperti apa,” katanya.
Financial Close MRT Fase 3 Tahun Depan
Selain itu Tuhiyat juga mengungkapkan soft launching pembangunan MRT Fase 3 jalur east – west Cikarang – Balaraja sepanjang 84,1 kilometer juga bakal dimulai pada tahun depan.
Dari fase ini dia mengungkapkan pembangunan dibagi menjadi beberapa fase. yakni Fase 1 dari Medan Satria – Kembangan yang terdiri dari Kembangan – Tomang dan Tomang – Medan Satria. lalu Fase Medan Satria – Cikarang dan Kembangan – Balaraja.
Baca : Lewat Taman Interaksi, Antam Hijaukan Kawasan Kota
“Kita akan bangun coba awal mengawali fase pertama stage pertama Medan Satria – Tomang kurang lebih sekitar 24 kilometer, di bawah supervisi under Kemenhub Dirjen Perkeretaapian dan Financernya melibatkan JICA dan ADB. Dan tadi itu rutenya adalah Medan Satria – Tomang itu kami akan coba fight financial close sebagai soft atau grand launching east – west itu terjadi di tahun depan,” kata Tuhiyat.
Dia menjelaskan Financial Close ini merupakan tahapan awal pembangunan. Setelah sudah ada kepastian pendanaan baru akan dilanjutkan proses tender dan pengembangan konsep Transit Oriented Development (TOD).