tumkongreler.com – Belanda memulai kampanye menolak kedatangan turis-turis ke Ibu Kota-nya, Amsterdam. Terutama terhadap turis pria asal Inggris berusia 18-35 tahun. Penolakan ini ditujukan bagi para turis yang mengincar pusat-pusat hiburan untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang dan pesta belaka.
Otoritas Amsterdam meluncurkan kampanye ‘Stay Away’ secara online di Inggris Raya mulai bulan ini. Disebutkan, kampanye ini bertujuan untuk mencegah “pengunjung yang mengganggu”.
Kampanye “Stay Away” menargetkan pengunjung yang menggunakan kata kunci pencarian online seperti “stag party Amsterdam,” “pub crawl Amsterdam” atau “cheap hotel Amsterdam”. Otoritas Amsterdam akan menampilkan iklan peringatan kepada mereka, saat mencari kata itu di internet.
Baca : Taruh Duit di Brankas Kayak Ari Wibowo, Yakin Aman?
Iklan tersebut menggambarkan risiko dan konsekuensi dari “penyalahgunaan narkoba dan alkohol yang berlebihan,” kata pihak berwenang Amsterdam, dikutip dari tumkongreler, Sabtu (22/4/2023).
Otoritas lokal berencana memperluas kampanye ke negara Uni Eropa lainnya sepanjang tahun ini.
tumkongreler Internasional mengutip Statista, hotel-hotel di Amsterdam mencatat sekitar 1,75 juta kedatangan internasional dan 1,1 juta kedatangan domestik pada 2021. Dan, sekitar 360.000 tamu harian dari Inggris mengunjungi Amsterdam pada 2020.
Pihak berwenang di Amsterdam juga mulai gencar mengampanyekan tata krama yang benar saat berpelesiran di kawasan itu. Termasuk wilayah yang dikenal sebagai red light district.
Baca : RI dan China Bersatu, Harga Batu Bara Melonjak Pekan Ini
Termasuk larangan merokok ganja di jalan, mengurangi penjualan alkohol dan waktu penutupan akhir pekan yang lebih awal untuk bar, klub dan tempat pekerja seks.
“Amsterdam adalah kota metropolis dan itu termasuk hiruk pikuk di dalamnya, tetapi untuk menjaga agar kota kami tetap layak huni, kami sekarang memilih untuk menetapkan batasan daripada membiarkan yang tidak bertanggung jawab bertumbuh,” katanya.