tumkongreler.com-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (Persero) PT PLN pada akhir tahun ini dalam kondisi aman.
Hal itu sejalan dengan situasi tahun lalu yang memiliki pembangkit listrik pada intinya karena banyaknya batu bara yang memasok pembangkit tersebut. Kepala Bidang Pembinaan Usaha Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menjelaskan, berdasarkan proses monitoring yang melakukan timnya dan tim PLN, pihaknya melihat batu bara dari PLTU sudah selesai.
Padahal, pengiriman batu bara dan pembangkit PLN sudah mencapai minimal 20 hari operasi (HOP). “Untuk persiapan Nataru yang kita inginkan tidak ada kelangkaan batu bara. Hasil penataan di PLN rata-rata hari kerja minimal (HOP) lebih dari 20 hari,” ujarnya dalam jumpa pers. pada hari Senin. (19/12/2022).
Baca:Tak Cuma BBM, Jokowi Bakal Memikul Beban Subsidi Baru
Sementara itu, Vice President PT PLN Persero Dispriansyah menambahkan, pada masa persiapan, baik Idul Fitri maupun Nataru, jumlah listrik yang dipasok biasanya berkurang. Bahkan, perusahaan memperkirakan puncaknya akan 6-33% lebih rendah dari rata-rata listrik semua negara. “Dan menurut perkiraan kami, karena tahun ini pemerintah membuka layanan yang sama sekali berbeda dari tahun lalu, tahun ini kami perkirakan beban saat Nataru akan lebih tinggi 6-25% dibandingkan saat Nataru tahun lalu,” katanya.
Oleh karena itu, dengan peningkatan ini, para anggotanya akan terus berjanji bahwa akan ada kesulitan. Baik batu bara, gas, dan minyak (BBM).
“Tahun ini beda dengan tahun lalu, makanya kelistrikan karena bobot turun normal juga bagus,” ujarnya.