tumkongreler.com- Pasukan Ukraina menemukan makin banyak komponen dari China dalam senjata Rusia yang digunakan selama perang. Ini terjadi akibat mandeknya pasokan dari Barat akibat rentetan sanksi untuk Moskow.
Penasihat senior di kantor Presiden Volodymyr Zelensky, Vladyslav Vlasiuk, dalam senjata yang ditemukan dari medan perang, Ukraina terus menemukan komponen elektronik yang berbeda.
“Trennya sekarang komponen buatan Barat lebih sedikit tapi lebih banyak – tidak sulit ditebak komponen buatan negara mana. Tentu saja China,” katanya, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (17/4/2023).
Baca : Kode Keras dari Fed, Rupiah Bisa Menguat “Gila-gilaan” Lagi?
Intelijen yang dikumpulkan oleh para ahli Ukraina dari medan perang menyatakan bahwa komponen buatan China ditemukan dalam sistem navigasi di pesawat tak berawak Orlan yang sebelumnya menggunakan sistem Swiss.
Para ahli juga melaporkan menemukan suku cadang China dalam sistem pengendalian tembakan di tank Rusia yang sebelumnya menggunakan suku cadang buatan Prancis.
“Kami mengambil (mendapatkan) banyak barang berbeda, buatan China,” kata Vlasiuk.
Vlasiuk mengatakan bahwa Ukraina dapat mengidentifikasi beberapa produsen atau pemasok dan membagikan informasi tersebut dengan sekutu Barat.
Dia menyebut China North Industries Group (Norinco), pembuat senjata China, sebagai satu pemasok dan pemasok militer Xinxing Guangzhou Import & Export Co sebagai yang lain. Namun ia tidak menyebutkan apa yang telah mereka pasok.
Seorang anggota staf di Norinco, yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan perusahaan itu tidak menyediakan komponen peralatan militer ke Rusia. Sementara Xinxing Guangzhou Import & Export Co tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Di sisi lain, China telah berulang kali membantah mengirim peralatan militer ke Rusia sejak invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022. Serangan itu memicu sanksi Barat, termasuk pengiriman teknologi militer dan penggunaan ganda seperti microchip yang dapat digunakan pada peralatan biasa atau senjata.
“Sepanjang sejarah, China telah meluncurkan kerja sama perdagangan normal dengan semua negara, termasuk Rusia, atas dasar kesetaraan dan saling menguntungkan,” kata kantor juru bicara kementerian luar negeri China saat ditanya apakah perusahaan di negaranya telah menyediakan suku cadang untuk perangkat keras militer Rusia.
“Mengenai ekspor barang-barang militer, China secara keseluruhan mengadopsi sikap hati-hati dan bertanggung jawab. Posisi dan tindakan China selalu seperti ini,” tambahnya.