tumkongreler.com – Berwisata melihat salju merupakan hal yang unik bagi orang Indonesia. Tak perlu jauh-jauh menyeberangi samudera, para pelancong RI pun dapat menikmatinya di Jepang.
CNBC Indonesia berkesempatan untuk mendatangi salah satu desa wisata musim dingin yakni Desa Hakuba yang terletak di Prefektur Nagano, Jepang. Desa ini dapat dijangkau selama 2,5 jam dari Tokyo menggunakan kereta cepat Shinkansen dan bus.
Desa ini menjadi destinasi wisata populer musim dingin setelah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 1998 lalu. Desa ini juga punya sejumlah resort ski, dimana tim CNBC Indonesia sempat mendatangi salah satunya yang bernama Goryu.
Baca : CEO Top China Menghilang Misterius, Jadi Jack Ma Jilid II?
Goryu terletak di sebuah lereng Pegunungan Alpen Utara. Di resor ini, pengunjung dapat menikmati bermain salju, menggunakan sepatu salju, naik ke observatorium, hingga menjajal sensasi ski.
Untuk memasuki resor ini, pengunjung dipatok biaya masuk 6.000 yen atau setara Rp 678.000. Tiket itu sudah termasuk baju salju dan tiket gondola yang dapat membawa para wisatawan naik ke puncak gunung hingga ketinggian 1.515 meter.
Untuk meminjam sepatu salju, pengunjung dikenakan biaya sekitar 4.000 yen atau sekitar Rp 452 ribu. Lalu, untuk ski juga tersedia peminjaman alat dan latihan awal selama 2 jam.
Soal penginapan, pengunjung tak perlu khawatir. Meski merupakan desa kecil, ada 500 penginapan yang tersedia di area wisata ini.
Baca : Ahli Harvard Ungkap 6 Cara Hidup Bahagia Tanpa Harta
Sementara itu, di musim-musim lainnya Hakuba juga tetap memiliki panorama yang indah. Di musim semi, misalnya, pengunjung dapat melihat gunung salju dengan bunga sakura yang bermekaran di lerengnya.
Dengan keindahan ini, Hakuba mengaku telah menerima kunjungan turis Indonesia yang meningkat. Diketahui, publik figur seperti Ariel Noah pernah mendatangi tempat ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Hakuba Goryu, Bunse I Sato, mengatakan dengan adanya tren ini, pihaknya akan terus menyediakan layanan yang ramah bagi turis Indonesia, khususnya yang beragama Islam.
“Kami tidak menyediakan fasilitas untuk agama Islam tapi kami berusaha menyediakan fasilitas yang ramah,” paparnya.
Jadi bagaimana travelers? Tunggu apa lagi? Desa Hakuba dengan panoramanya yang indah telah menanti kalian, lho.