tumkongreler.com – Tambang tembaga dan emas milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Timika, Papua masih kuat. Sejak ditetapkan pemerintah sebagai Kontrak Konstruksi (KK) pada 1967, tampaknya tambang tersebut tidak akan selesai hingga tahun 2050.
Inilah yang bisa membuat pandangan pemerintah ‘hijau’ terhadap persetujuan paket Freeport Indonesia. Alhasil, pemerintah berencana menambah kepemilikannya di Freeport Indonesia menjadi 10% dari saat ini 51,2%. Seperti yang dikatakan oleh ketua dan CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson sebelumnya.
Baca : Suram! Ekonomi RI Terancam Tumbuh di Bawah 5% pada Kuartal I
Ia mengatakan tambang PTFI yang berlokasi di Tembagapura, Papua, masih memiliki cadangan mineral yang banyak. Padahal, mineral-mineral tersebut masih bisa diolah atau diubah selama tahun 2041.
“Kami yakin kondisi saat ini (di Tembagapura) bisa melebihi 2041. Kami juga perlu mengetahui kondisi tersebut melalui riset dan analisis. Kami juga sedang berdiskusi dengan pemerintah agar kesempatan ini bisa dimanfaatkan bagi mereka yang sudah lama menangani proyek ini,” kata Adkerson dalam kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar beberapa waktu lalu.
Sekadar informasi, tambang PTFI di Tembagapura belum diinvestigasi dengan baik. PTFI menyebut deposit yang ada bisa ditambang hingga 2052.
Paling tidak, masih ada cadangan sumber daya yang akan dihasilkan sistem 3 miliar ton itu. Dengan penghematan ini, pendapatan pemerintah bisa mencapai $80 miliar pada tahun 2041.
PTFI berencana menambah investasi hingga 2041. Total $18,6 miliar diberikan, termasuk pembangunan smelter kedua di Gresik, Jawa Timur.
“Selama 20 tahun ke depan, kami memperkirakan menghabiskan hampir $20 miliar, termasuk $3 miliar untuk membangun pabrik Gresik,” kata Adkerson. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan, sumber daya mineral dari emas hingga tembaga di tambang Grasberg, Freeport bisa lebih dari 20 kali lipat dari yang ada saat ini.
Kekuatan ini bisa dimanfaatkan, kata Presiden Jokowi, bisa dimanfaatkan di dalam negeri, guna menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk negara. “Saya yakin bisa 20 kali lipat, kadang kami kirim bukan hanya peralatan, bukan tembaga, tapi juga emas. Bagaimana kami tahu itu? Nanti di smelter produksinya lebih banyak emas daripada tembaga, tapi kita belum tahu karena di smelter ada produksinya,” ujarnya.
Kurir kompak menambahkan 10% ke Freeport
Menteri Penanaman Modal atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana pemerintah menambah 10% saham Freeport. Dia mengatakan, pada 2024, potensi utang hasil akuisisi saham Freeport beberapa waktu lalu akan lunas.
“Oleh karena itu pemerintah sedang mempertimbangkan perpanjangan (IUPK Freeport) dengan menambah saham, dimana pemerintah menambah 10% saham. Sebagai tips, nanti akan kami umumkan, masih dalam pembahasan,” kata Bahlil, Rabu (3/5/2023).
Jadi jika melihat kemampuan pembiayaan negara PT Freeport Indonesia masih menjanjikan. Berapa banyak yang masih terawetkan di tambang-tambang di Papua, dan bagaimana kehidupan di dalam tambang?
Menteri BUMN Erick Thohir juga mendukung rencana penambahan kuota di Freeport Indonesia. Ia mengatakan, penambahan kuota akan dilakukan karena dapat memberikan efek positif bagi negara.
Erick mengatakan di kantornya di Jakarta, Rabu (3/5/2023) “Nanti kalau kontraknya habis, kalau mau perpanjang, tambah lagi sahamnya.” Menurutnya, penambahan saham di PTFI ini dapat berdampak pada peningkatan pendapatan negara, baik dari sisi pajak maupun pembagian dividen. “Kalau ditambah saham, pendapatan negara naik, pajak naik, dan deviden bisa ditambah,” ujarnya.
Erick mengatakan, rencana penempatan saham Indonesia di PTFI merupakan salah satu dari tiga tuntutan pemerintah di Freeport. Selain pemerataan, pemerintah juga akan meminta tambahan pimpinan Freeport dari wilayah Papua.
“Kalau orang-orang terbaik di Papua punya kesempatan. Saya melihat ketika saya memasuki lapangan, banyak pria yang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Maka saya minta Freeport untuk menambahkan direktur Putra Daerah dan alhamdulillah keinginan saya saat itu terkabul. Dulu waktu menjabat saya minta lebih, waktu dikasih, sekarang minta lebih,” jelasnya.
Baca : Pabrik Tembaga Raksasa Milik Freeport Ini Sudah 61% Selesai
Syarat baru itu, lanjut Erick, agar kontribusi penyelesaian pembangunan tambang tembaga di Gresik, Jawa Timur, bisa segera terpenuhi. Tentu tak hanya di Gresik, Erick juga meminta pembangunan smelter lain di Papua bertepatan dengan pembangunan Freeport.
Kami mendorongnya yang dipilihnya sesegera mungkin dan bila perlu, pengembangannya tidak mungkin untuk memiliki pengaturan lain di Papua. Kami akan mengambilnya. Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengatakan timnya siap jika pemerintah memberinya hak untuk “mengambil alih” saham Freeport.
“MIND ID seperti BUMN akan selalu siap jika pemerintah memberikan informasi sebanyak-banyaknya share MIND ID,” kata Dino kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Rabu (3/5/2023).