Skip to content

Tumkong Reler

Berita Update Terkini

Menu
  • Home
  • Blog
  • News
  • Categories
  • About
  • Contact
Menu
www.tumkongreler.com

Studi: Pekerja Bergaji Rendah Lebih Rentan Mati Duluan

Posted on Februari 27, 2023

tumkongreler.com- Besaran gaji ternyata tidak hanya bisa memengaruhi kondisi finansial seseorang, tetapi juga kesehatan hingga harapan hidup. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal medis JAMA mengungkap bahwa pekerja paruh baya yang cenderung mendapatkan gaji rendah memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. 

Bagaimana gaji memengaruhi risiko kematian seseorang?

Dilansir dari CNN, para peneliti dari Mailman School of Public Health Universitas Columbia mengamati metrik kesehatan 4 ribu pekerja berusia 50 hingga 60 tahun di Amerika Serikat (AS) selama periode 12 tahun. Data yang digunakan diperoleh dari Studi Kesehatan dan Pensiun Universitas Michigan yang dikumpulkan antara tahun 1992 dan 2018.

Baca : Ngeri! Puluhan Mayat Terdampar di Pantai Italia, Ada Apa?

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, pekerja yang memiliki riwayat gaji rendah dengan pendapatan tahunan di bawah garis kemiskinan untuk keluarga beranggotakan empat orang, 38 persen lebih berisiko meninggal dalam 12 tahun dibandingkan mereka yang tidak pernah bergaji rendah.

Studi menemukan bahwa risiko tersebut dua kali lebih tinggi bagi orang yang memiliki pekerjaan tidak tetap dan selalu memperoleh bayaran rendah.

Pekerja dengan upah rendah lebih sering sakit dan stress

Pekerja dengan upah rendah masuk ke dalam kategori paling berisiko dalam angkatan kerja. Sebab, mereka selalu melakukan pekerjaan yang berisiko di tempat kerja, cenderung lebih stres, dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan.

Data penelitian menunjukkan, pekerja dengan upah rendah secara signifikan lebih sering melaporkan kesehatan yang buruk, gejala depresi, dan tidak memiliki asuransi kesehatan yang ditanggung oleh perusahaan mereka.

“Upah adalah faktor risiko yang dapat diubah dan ditindaklanjuti untuk meningkatkan kesehatan dan ketidaksetaraan kesehatan,” tulis para peneliti, dikutip Minggu (26/2/2023).

Pergeseran komposisi pasar tenaga kerja dan kurangnya jumlah tenaga pekerja di daerah telah mendorong kenaikan upah di AS selama dua tahun terakhir. Namun, umumnya kenaikan upah tersebut tidak dapat mengimbangi inflasi harga yang tinggi.

Menurut Indeks Biaya Ketenagakerjaan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, bila menyesuaikan inflasi, upah dan gaji turun sebanyak 1,2 persen untuk setahun.

Pekerja berpenghasilan rendah dan menengah, terutama dari industri rekreasi dan perhotelan, biasanya mengalami pertumbuhan upah yang lebih cepat daripada mereka yang berpenghasilan lebih tinggi. Namun, pendapatan rumah tangga tetap tidak merata dan mereka terus dirugikan akibat terjadinya inflasi.

Peneliti Federal Reserve Bank of Dallas menyebutkan, sebagian besar pendapatan rumah tangga berpenghasilan rendah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, gas, dan sewa tempat tinggal. Lalu, mereka juga tidak memiliki tabungan.

Pos-pos Terbaru

  • Top! Bank Mandiri Bangun Sistem Anti Diskriminasi Gender
  • Belum 30 Tahun Sudah Tajir, Segini Harta Anak Haji Isam
  • Luhut Bujuk Korsel Permudah Visa Warga RI Pakai e-Paspor
  • Ini Alasan Jokowi Ogah RI Pakai Visa & Mastercard, Ada Rusia!
  • Ini Aturan Baru Naik Kereta & Pesawat, Baca Sebelum Mudik!
  • Ini Pemilik Pondok Indah Mall, Ternyata Dulu Dagang Koran
  • Profesor AS Sebarkan Gambar Nabi Muhammad, Nasibnya Tragis!
  • Heboh Aturan Ramadan Arab, Batasi Adzan Larang Anak ke Masjid
  • Fenomena Gurun Arab Jadi Hijau Tanda Kiamat, Ini Kata Ulama
  • Wow! RI Ternyata Punya Tanaman Penghasil Emas, Ini Lokasinya

Tentang Kami

Tumkongreler.com merupakan situs berita terupdate dan terkini. Dapatkan informasi tentang keadaan dunia sekarang hanya di tumkongreler.

©2023 Tumkong Reler | Design: Newspaperly WordPress Theme