tumkongreler.com- Studi baru soal bencana di dunia muncul. Ini tak lain akibat krisis iklim.
Setengah dari gletser di bumi, disebut akan menghilang pada akhir abad ini. Dalam jurnal Science yang terbit di AS Kamis (5/1/2023), 49% gletser dunia, disebut akan lenyap tahun 2100.
Hal ini bukan tanpa sebab. Ini merujuk suhu perubahan rata-rata global dengan empat skenario yakni 1,5 derajat celsius, 2,0 derajat celsius, 3,0 derajat celsius, dan 4,0 derajat celcius.
Baca : 4 Makanan Paling Bahaya untuk Jantung, Jangan Dekati Lagi Ya!
Angka 49% sendiri didapat dengan skenario pemanasan global minimal dibatasi 1,5 derajat celsius. Ini merupakan tujuan paling ambisius sejauh ini dari negara-negara untuk menjaga iklim Perjanjian Paris.
“Setiap kenaikan derajat menghasilkan lebih banyak pencairan dan kerugian,” kata salah satu peneliti dari Universitas Oslo dan Universitas Alaska Fairbanks, Regine Hock, dikutip AFP.
Gletser yang akan menghilang antara lain di Eropa Tengah, Kanada Barat, Amerika Serikat (AS) dan Selandi Baru. Dengan skenario terburu, kenaikan suhu 4,0 derajat celsius, gletser raksasa seperti yang ada di Alaska AS akan lebih terpengaruh dengan 83% gletser hilang pada akhir abad ini.
“Hilangnya gletser akan memperburuk kenaikan permukaan laut,” tulisnya lagi.
Dengan skenario 1,5 derajat celcius kenaikan permukaan laut rata-rata sembilan sentimeter (cm). Sedangkan suhu 4,0 derajat celcius, kenaikan permukaan laut 15 cm.
Meski kenaikan permukaan laut global bisa berbahaya, tegasnya, ada hal lain yang bisa membawa bencana ke manusia. Sebagian besar terkait “gelombang badai” yang berpotensi menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Hilangnya gletser juga akan berdampak pada sumber daya air karena menyediakan air tawar bagi sekitar dua miliar orang. Gletser, kata dia, mengkompensasi hilangnya air di musim panas di sejumlah belahan bumi yang merasakan, saat tidak banyak hujan dan panas.
Karenanya, ia meminta manusia lebih maksimal memerangi perubahan iklim. Ia menekankan pentingnya membatasi emisi gas rumah kaca untuk membatasi konsekuensi dari pencairan gletser.
“Kehilangan massa dapat dikurangi dengan tindakan manusia,” tambahnya.