tumkongreler.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pihaknya tengah menginvestigasi 69 pegawai di jajarannya yang beresiko tinggi.
Adapun, dia menjelaskan bahwa 69 pegawai tersebut akan menerima tindakan disiplin sesuai pelanggaran mereka, jika terbukti bersalah.
Baca : Tegas! Ini Alasan Erick Thohir Copot Direktur Pertamina
“Saya minta Itjen (Inspektorat Jenderal) Kemenkeu menyampaikan ke publik perkembangan investigasinya. Itjen Kemenkeu menerima pengaduan melalui Whistleblowing System sebagai berikut,” tulis Sri Mulyani dalam, Instagram @smindrawati, dikutip Minggu (12/3/2023).
Sri Mulyani telah bertekad bahwa pihaknya akan terus membersihkan Kemenkeu dari pegawai yang korupsi dan berkhianat.
“Terus bersihkan dari yang kotor dan korup. Hargai dan dukung yang bekerja jujur, bersih, dan kompeten,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani menuturkan bahwa pihaknya sejak tahun 2007 hingga 2023 setidaknya sudah ada laporan sebanyak 266 surat oleh PPATK di mana 185 surat adalah permintaan dari Kementerian Keuangan.
“Artinya kami yang meminta PPATK untuk menyampaikan informasi menyangkut suatu data dari ASN di bawah Kemenkeu karena kami bertugas untuk mengawasi dan membimbing,” kata Sri Mulyani, dikutip Minggu (12/3/2023).
Jika dirunut dari 2007-2023, dia mengungkapkan ada 964 pegawai yang diidentifikasikan. “Kalau kita bilang harapannya mungkin 60-an dari jumlah karyawan di Kemenkeu itu pernah mencapai 80 ribu dan sekarang 74 ribu,” ungkap dia.
Baca : Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
Sri Mulyani menyebutkan bahwa, dari 964 PNS itu merupakan akumulasi jumlah pegawai yang diidentifikasi oleh Kemenkeu, Inspektorat Jenderal, atau yang diidentifikasi oleh PPATK.