tumkongreler.com – Sirene serangan udara berbunyi di seluruh penjuru Ukraina, Sabtu (17/12), termasuk ibukota Kyiv. Sirene itu berbunyi sehari setelah Rusia melakukan serangan rudal besar-besaran yang menargetkan infrastruktur kritikal di negara itu.
“Tolong pergi ke tempat penampungan!” kata administrasi militer kota Kyiv di Telegram, seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/12/2022).
Dalam laporan pejabat setempat pagi tadi, sebetulnya sistem transportasi kota sudah beroperasi penuh sehari setelah gelombang terbaru serangan udara Rusia. Pasokan air bersih bagi para penduduk pun telah tersambung. Saat serangan udaranya kemarin, Rusia menembakkan lebih dari 70 rudal ke Ukraina.
Serangan itu disebut-sebut sebagai salah satu serangan terbesarnya sejak dimulainya perang. Akibatnya mematikan listrik di kota terbesar kedua dan memaksa Kyiv melakukan pemadaman darurat secara nasional, kata pejabat Ukraina.
Baca Juga: Giliran ‘Rusia’ Teriak Ngeri Perang, Serangan Ukraina Sadis?
Laporan pejabat Ukraina, dalam serangan Jumat kemarin menewaskan tiga orang setelah serangan Rusia itu menghantam blok apartemen di pusat Kryvyi Rih dan seorang lainnya tewas dalam penembakan di Kherson di selatan.
Serangan pada hari Jumat menyebabkan kerusakan “kolosal” pada infrastruktur di kota Kharkiv, Ukraina, dan terutama mempengaruhi sistem energi, kata Walikota Ihor Terekhov.
Pihak Moskow mengatakan serangannya ditujukan untuk melumpuhkan militer Ukraina. Ukraina menyebut mereka kejahatan perang.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan tengah bertemu dengan para komando perangnya untuk menyusun strategi lanjutan.
Reuters melaporkan, sejak Jenderal Angkatan Udara Sergei Surovikin ditunjuk memimpin di Oktober lalu, pasukan darat Rusia lebih fokus pada pertahanan daripada serangan.
Di saat bersamaan, gelombang serangan udara di kota-kota telah menyebabkan jutaan warga sipil Ukraina tanpa listrik atau air selama berhari-hari di saat musim dingin tiba.