tumkongreler.com – Pasukan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan tembak-menembak terbesar pada Kamis (25/5/2023) waktu setempat. Latihan ini disebut sebagai mensimulasikan serangan skala penuh dari Korea Utara (Korut).
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel menyebut sekitar 2.500 tentara dari negaranya dan AS ikut serta dalam latihan lima hari yang dimulai di Pocheon dekat perbatasan dengan Korut. Beberapa tank, howitzer dan jet tempur juga terlibat dalam latihan.
“Latihan itu menunjukkan kemampuan dan kesiapan militer kami untuk menanggapi dengan kuat ancaman nuklir dan rudal Korea Utara dan serangan skala penuh,” kata Kemhan Korsel dalam siaran pers, mengutip Reuters.
Baca : Myanmar Marah ke RI Cs, Sebut ‘Anjing Peliharaan’ AS
Korut telah bereaksi dengan marah terhadap latihan tersebut. Mereka melihatnya sebagai persiapan oleh pasukan AS dan Korsel untuk melakukan invasi.
Pekan lalu, media pemerintah Korut melaporkan pemimpin Kim Jong Un telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran satelit mata-mata militer pertama negaranya. Kim mengatakan perlu untuk melawan ancaman dari AS dan Korsel.
Analis mengatakan satelit itu akan meningkatkan kemampuan pengawasan Korut, memungkinkannya untuk menyerang sasaran dengan lebih akurat jika terjadi perang.
Baca : Bukan Suntikan, China Perkenalkan Vaksin Covid-19 Lewat Mulut
Sementara, citra satelit komersial baru-baru ini menunjukkan kemajuan pada landasan peluncuran baru di stasiun peluncuran satelit Korut, dengan aktivitas pada “tingkat urgensi baru”, kemungkinan besar dalam persiapan peluncuran, kata kelompok pemantau 38 North yang berbasis di AS.
Pasukan AS dan Korsel telah melakukan berbagai pelatihan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk latihan udara dan laut yang melibatkan pesawat pengebom B-1B AS.