Skip to content

Tumkong Reler

Berita Update Terkini

Menu
  • Home
  • Blog
  • News
  • Categories
  • About
  • Contact
Menu
www.tumkongreler.com

Rusia Kembali Berulah, Minyak Dunia Melesat Lagi

Posted on Desember 25, 2022

tumkongreler.com – Harga minyak mentah dunia kembali menguat dalam dua pekan beruntun, setelah Rusia memberikan sinyal akan membatasi produksi sebagai bentuk pembalasan bagi AS dan sekutu (G7) yang telah membatasi harga minyak yang diekspor Rusia.

Sebelumnya harga minyak sempat melemah di tengah pekan karena kekhawatiran akan menurunnya permintaan akibat badai salju di Amerika Serikat.

Kekhawatiran akan resesi yang dapat membuat permintaan susut juga menyelimuti pasar minyak dunia. Akan tetapi pembatasan produksi dari Rusia serta potensi pembukaan ekonomi lebih lanjut di China akhirnya mengerek harga emas hitam tersebut.

Harga minyak Brent tercatat ditutup di harga US$ 83,92 per barel, naik 0,62% dalam sepekan secara point-to-point. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) yang merupakan minyak acuan AS menguat 0,72% dalam sepekan menjadi US$ 79,56 per barel. Keduanya mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober.

Harga Minyak Mentah (US$/Barel)

Rusia dapat memangkas produksi minyak sebesar 5% hingga 7% pada awal 2023 karena pembatasan harga, kantor berita RIA mengutip Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan pada hari Jumat.

Baca Juga: Putin Kian Gencar Kembangkan Nuklir, Senjata Baru Disiagakan

Ekspor minyak Baltik Rusia bisa turun 20% pada Desember dari bulan sebelumnya setelah Uni Eropa dan negara-negara G7 memberlakukan sanksi dan batasan harga minyak mentah Rusia mulai 5 Desember, menurut perhitungan pedagang dan Reuters.

“Potensi pemotongan dari Rusia bisa memberi bahan bakar lebih banyak,” kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. “Jika permintaan global berlanjut pada kecepatan saat ini, pemotongan itu dapat berdampak signifikan dan kita mungkin tetap berada di kisaran US$ 80-an.”

Baik permintaan dan produksi minyak mentah dapat merosot selama beberapa hari ke depan karena penutupan dari badai musim dingin besar-besaran yang melanda sebagian besar Amerika Serikat. Beberapa kilang terbesar AS ditutup karena cuaca yang sangat dingin sementara produksi ditutup di Texas dan North Dakota.

Bank Swiss UBS memperkirakan harga dapat bergerak kembali di atas US$ 100 per barel tahun depan karena pengurangan produksi Rusia dan pelonggaran pembatasan terkait COVID di China, kata analis Giovanni Staunovo.

“Jalan untuk harga yang lebih tinggi bagaimanapun akan tetap bergelombang,” kata Giovanni dilansir Reuters.

Pos-pos Terbaru

  • Daftar Terbaru Harga BBM di Seluruh SPBU RI, Kompak Turun!
  • 2.000 Ton Gula Impor Thailand Tiba di Priok, Untuk Apa?
  • Ini Efek Ngeri RI Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA
  • Duh, Malaysia & Singapura Cs Sering Buang Pakaian Bekas ke RI
  • SPTP Alihkan Pengelolaan TPK Belawan ke Anak Usaha
  • Penampakan Ibu-Ibu Borong Belanja di Midnight Sale Transmart
  • Jangan Sampai Kejebak Macet! Ini Prediksi Puncak Arus Mudik
  • Prabowo Borong Senjata & Kapal Perang, Ngeluarin Duit Segini
  • 3 Perempuan Terkaya RI Kuasai Bisnis Tambang, Ini Sosoknya
  • Israel Terancam Gagal Damai dengan Arab, Siap-Siap Dikucilkan

Tentang Kami

Tumkongreler.com merupakan situs berita terupdate dan terkini. Dapatkan informasi tentang keadaan dunia sekarang hanya di tumkongreler.

©2023 Tumkong Reler | Design: Newspaperly WordPress Theme