tumkongreler.com – Indonesia bercita-cita menjadi pembangkit tenaga pupuk dunia. Hal itu bisa dilakukan jika ada perbaikan di industri pupuk Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden BUMN I Pahala Nugraha Mansury. Ia mengatakan, Indonesia sudah memiliki perusahaan pupuk yang besar, yaitu PT Pupuk Indonesia (Persero). Menurut Pahala, Pupuk Indonesia merupakan perusahaan pupuk terbesar kedelapan di dunia bahkan terbesar di Asia.
Baca : Laba Bersih Lautan Luas (LTLS) 2022 Naik 17% Jadi Rp 321 M
“Dari sudut pandang kami, Pupuk Indonesia telah menjadi perusahaan pupuk terbesar ke-8 di dunia bahkan terbesar di Asia saat ini sebagai single company,” ujar Pahala dalam acara Power Lunch CNBC. Indonesia, Selasa (17/4/2023).
Namun, itu belum cukup, Pahala ingin Pupuk Indonesia melakukan lebih dari itu. Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kinerja Pupuk Indonesia agar menjadi pemain utama pupuk dunia. Yang pertama adalah penambahan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi terpasang. Pahala mengatakan, selama ini ketersediaan pupuk urea di Indonesia sangat baik. Tapi tantangannya sekarang adalah pupuk NPK.
Pasalnya, sumber daya untuk membuat pupuk NPK seperti kalium dan fosfat langka di Indonesia. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka akan mengimpor hingga 6,3 juta ton atau 74% dari kebutuhan pupuk NPK.
Pahala mengatakan, “Tentu saja salah satu tantangannya adalah ketersediaan bahan baku yaitu gas, potash dan phospat.” Pahala punya rencana untuk menyelesaikan masalah ini. Kementerian BUMN dan Pupuk Indonesia akan terus meningkatkan hubungan business-to-business (B2B) dan government-to-government (G2G) guna memenuhi kebutuhan pupuk dan sumber daya NPK. “Kami mendukung dukungan, baik B2B maupun G2G, di banyak negara lain, misalnya di Kanada yang sedang kami penelitian.
Kami bekerja sama dengan CCC untuk memperluas pasokan potash di Indonesia dan pengembangan di negara lain, kata Pahala. Pahala menambahkan, hubungan baik bisa diperluas untuk B2B dan G2G, misalnya dengan mengakuisisi perusahaan di luar Indonesia. Dengan begitu, akses terhadap sumber pupuk Indonesia menjadi mudah. “Oleh karena itu, dari pihak kami lembaga negara mendorong investasi untuk dapat mengembangkan kapasitas, baik di NPK maupun go to the world, bekerja sama atau yang bisa kami lakukan adalah membeli barang di luar Indonesia agar cepat mendapatkan barangnya. . hal-hal yang sangat kami butuhkan,” katanya.
Baca : Realisasi Lifting Gas Q1 2023 Belum Capai Target, Simak!
Setelah itu dilakukan, langkah selanjutnya adalah meningkatkan jumlah produksi pupuk. Dengan akses bahan baku yang mudah, peningkatan produksi pupuk bukan hal yang sulit dilakukan.
Apabila ini sudah dilakukan maka tingkat kompetitif Indonesia akan meningkat. Dengan begitu ujungnya adalah Indonesia mampu menguasai market pupuk global.
“Ini betul-betul kesempatan kita untuk menjadi pemenang dan memiliki competitiveness yang tinggi untuk penguasaan pasar dan penguasaan resources yang tadi yaitu bahan baku dari gas, potas, dan fosfat tadi bekerja sama juga dengan negara-negara lainnya,” jelas Pahala.