tumkongreler.com – Perusahaan bijih nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) akan melantai di bursa dengan melepaskan sebanyak 12,09 miliar saham atau setara 18% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan ke publik. Adapun nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100 per saham.
Dengan harga yang ditawarkan kepada publik dengan berkisar antara Rp 1.220 hingga Rp1.250 per saham. Sehingga, perusahaan yang merupakan konglomerasi Harita Group akan meraup dana segar berkisar antara Rp 14,75 triliun hingga Rp 15,11 triliun.
Baca : Turki Kena Malapetaka Lagi, Habis Gempa Muncul Banjir Bandang
Di samping itu, perseroan juga akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5% dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation (ESA) yaitu sebanyak-banyaknya sebesar 60.477.463 saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran.
Dalam melancarkan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk Mandiri Sekuritas, UOB Kay Hian Sekuritas, Citigroup Sekuritas Indonesia, Credir Suisse Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, OCBC Sekuritas Indonesia, dan BNP Paribas Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Ke depan, dana hasil IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, sebesar 5,46% akan digunakan oleh untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya, sekitar 6,05% akan digunakan oleh untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan, sekitar 15,13% akan digunakan oleh untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk. (OCBC NISP).
Berikutnya, sekitar 0,89% akan digunakan oleh untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP, sekitar 2,12% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure), sekitar 32,27% untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman. Dan sisanya sekitar 38,08% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja (working capital).
Soal kebijakan dividen, perseroan akan membayar dividen kepada pemegang saham minimum 30% dari laba bersih. Dividen Perseroan akan tergantung pada arus kas dan rencana investasi Perseroan, hukum dan peraturan Indonesia, dan persyaratan lainnya.
Sesuai dengan kinerja keuangan dan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan juga dapat meninjau kembali dan mengubah kebijakan dividen Perseroan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Perseroan telah membagikan dividen sejak tahun 2012 dan direncanakan akan melakukan pembagian dividen menggunakan tahun buku 2022 dan akan dibagikan pada tahun 2023.
Baca : RI Tak Lagi ‘Gali Lobang Tutup Lobang’ Pakai Utang
Masa Penawaran Awal : 15 Maret – 24 Maret 2023
Perkiraan Tanggal Efektif : 3 April 2023
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 5 April – 10 April 2023
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 10 April 2023
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 April 2023
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 11 April 2023
Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 12 April 2023