tumkongreler.com – Rusia tak main-main soal nuklir. Bahkan Kremlin menegaskan akan melancarkan serangan nuklir pre-emptive.
Hal ini terjadi jika Barat memberi Ukraina senjata nuklir terlebih dahulu. Ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia sekaligus mantan presiden Dmitry Medvedev pada Jumat (26/5/2023).
“Jika Barat memberi Ukraina senjata nuklir, kita harus melakukan serangan pendahuluan,” kata Menvedev, seperti dikutip kantor berita negara Rusia RIA Novosti.
“Semakin destruktif senjata yang dipasok ke Kiev, semakin besar kemungkinan skenario kiamat nuklir,” tambah Medvedev dalam komentar yang dibuat kepada wartawan saat dalam perjalanan ke Vietnam.
Sementara outlet media pemerintah Rusia TASS menyebut Medvedev mengatakan Anglo-Saxon tidak sepenuhnya menyadari dan percaya bahwa serangan nuklir tidak akan terjadi. Tapi ia menegaskan itu bisa menjadi sebkha kenyataan.
“Itu akan terjadi, dalam kondisi tertentu,” tambahnya.
Sementara itu, sehari sebelumnya, pejabat pertahanan dari Rusia dan Belarus telah mengambil langkah lain menuju penyebaran senjata nuklir taktis (TNW) Kremlin. Hulu ledak sudah bergerak, dalam penyebaran pertama bom semacam itu di luar Rusia, sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.
“Dokumen ditandatangani yang menjelaskan prosedur untuk menyimpan senjata nuklir non-strategis Rusia di fasilitas penyimpanan khusus di wilayah Republik Belarus,” kata kementerian pertahanan Belarusia di Telegram.
Baca : Badai PHK Melanda, Deretan Startup Ini Justru Nambah Pegawai
Rencana untuk mengerahkan senjata nuklir taktis, senjata nuklir jarak pendek yang umumnya dirancang untuk digunakan di medan perang, diumumkan kembali pada bulan Maret. Rusia mengatakan Belarus telah meminta senjata ditempatkan di wilayahnya dan pembangunan fasilitas penyimpanan senjata akan selesai pada 1 Juli.
Rusia telah menempatkan pesawat di Belarus yang mampu membawa senjata nuklir. Rusia mengatakan tetap mengendalikan senjata dan setiap keputusan untuk menggunakannya.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sebelumnya tidak menyarankan mereka akan memberikan senjata nuklir ke Ukraina. NATO mengecam retorika nuklir Presiden Rusia Vladimir Putin dan memperingatkan konsekuensi berat bagi Rusia jika senjata semacam itu digunakan.