tumkongreler.com – Sebuah pipa minyak di wilayah Kansas, Amerika Serikat (AS), mengalami kebocoran sejak pekan lalu. Hal ini membuat 14.000 barel minyak mentah tumpah ke sungai.
Mengutip Reuters, Pipa Keystone yang mengelola TC Energy Kanada itu akhirnya memutuskan dit utup sementara akibat kejadian ini. Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyatakan penyebab kebocoran masih belum jelas.
“TC telah mengerahkan sekitar 100 orang untuk menanggapi tumpahan tersebut, sementara EPA telah mengirimkan dua koordinator,” ujar juru bicara EPA Region 7, Kellan Ashford, pada hari Selasa (13/12/2022).
Administrasi Keselamatan Pipa dan Bahan Berbahaya AS (PHMSA) memerintahkan pipa untuk tetap di tutup sampai regulator mengizinkan mulainya kembali. Keystone juga harus beroperasi pada tekanan yang lebih rendah di segmen saluran yang terpengaruh kebocoran saat hidupkan ulang.
Menurut data PHMSA, ini menjadi kebocoran minyak mentah terbesar sejak pipa Tesoro. Kebocoran Tesoro embuât luber 20.000 barel minyak di North Dakota pada Oktober 2013.
“Sangat meresahkan melihat begitu banyak kegagalan dan begitu banyak minyak tumpah dari pipa mana pun, tetapi ini terutama meresahkan dari pipa yang relatif baru,” kata direktur eksekutif organisasi nirlaba Pipeline Safety Trust, Bill Caram, dalam sebuah pernyataan.
Perlu ketahui, jalur Pipa Keystone dengan kapasitas 622.000 barel per hari adalah arteri penting. Terutama untuk mengirimkan minyak mentah Kanada dari Alberta ke penyulingan di Midwest AS dan Pantai Teluk.
Baca Juga: ‘Hotel China’ di Afghanistan Diserang Kelompok Bersenjata
Kejadian ini pun ketahui adalah tumpahan ketiga sejak pertama kali buka pada 2010.
Penghentian itu perkirakan akan meningkatkan tawaran harga pada minyak Western Canada Select (WCS) dari Alberta ke AS, yang sudah tinggi karena permintaan minyak berat dan asam Kanada yang lesu.
“Ini benar-benar skenario terburuk jika pemadaman ini berlangsung lama,” kata pendiri buletin energi Commodity Context, Rory Johnston, mencatat bahwa jika harga turun lebih jauh, pengirim dapat memilih untuk memindahkan minyak mentah dengan kereta api.
Mulai Ketar-Ketir
Sementara itu, dalam update terbaru Reuters para traider mulai gusar. Ini terkait berapa lama waktu yang di butuhkan untuk membersihkan tumpahan minyak dan memulai kembali pipa minyak.
“Sebagian besar, ada kekhawatiran di komunitas perdagangan (pipa) belum selesai,” kata seorang dealer yang berbasis di AS, Senin.
“Jika pemadaman berlangsung selama lebih dari 10 hari, itu dapat mendorong tingkat penyimpanan … mendekati tingkat minimum operasional 20 juta barel,” kata para analis.
Ini pun diyakini akan mempengaruhi minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI). Diketahui juga area kebocoran adalah wilayah pertanian, yang menanam biji-bijian dan jagung, serta peternakan di Amerika.