tumkongreler.com – Presiden Filipina Ferdinand Marcos melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS). Bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, dia memiliki misi khusus.
Baca : Heboh Kota-kota Besar Eropa Putus Hubungan Dengan Israel
AFP menjelaskan bahwa Marcos sedang berusaha memperbaiki hubungan dengan Washington. Hal itu dilakukan seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan China di Laut China Selatan. Marcos meninggalkan Manila menuju Amerika Serikat pada Minggu (30/4/2023). Kantor pers kepresidenan mengatakan pesawat lepas landas pada pukul 13.43 waktu Manila.
Itu akan mengunjungi kunjungan empat hari. Pertama kali akan bertemu langsung di Gedung Putih pada hari Senin (1/5/2023), waktu setempat. “Kami akan menegaskan kembali komitmen kami untuk membangun aliansi lama kami sebagai alat perdamaian dan katalis pembangunan di kawasan Asia-Pasifik,” kata Marcos sebelum berangkat, menurut AFP, Minggu (30/5/2023).
Sementara itu, Amerika Serikat telah meminta Beijing untuk mengambil tindakan provokatif di Laut China Selatan. Artinya, dia hampir berselisih dengan Penjaga Pantai Filipina di laut.
China dikenal karena mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan. Negara itu mengabaikan resolusi internasional jika pernyataan tidak tersedia.
Baca : Diam-diam Pemilik Bentoel Berbisnis dengan Korut, Ini Triknya
Perilaku Beijing menyebut seseorang yang mengusulkan untuk keadaan Mille’s State of the Mainle Kards sebagai “ancaman dan ketakutan”. “Kami meminta Beijing untuk menghentikan tindakan provokatifnya,” katanya. Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat akan menanggapi setiap serangan terhadap militer Filipina.
Sementara itu, Biden diketahui berusaha meningkatkan hubungan dengan sekutu Asia. Dia melakukannya saat hubungan AS dan China terus dingin secara historis.