tumkongreler.com – Rusia kembali memberikan sinyal rencana penggunaan senjata nuklir dalam konfliknya dengan Barat dan Ukraina. Hal ini disampaikan oleh mantan Presiden Rusia yang saat ini menjabat Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev.
Dalam sebuah sesi, Selasa (25/4/2023), Medvedev menyuarakan bahwa senjata nuklir adalah “tulang punggung yang menyatukan negara” dan sangat penting bagi keberadaan Rusia. Menurutnya, tidak ada ancaman yang lebih mengerikan dari senjata nuklir, bahkan perubahan iklim sekalipun.
Baca : Terungkap! Alasan Putin Serang Ukraina, Gegara Sosok Ini
“Berhentilah menderita karena suhu naik satu derajat dalam tahun ini dan itu atau selama periode ini dan itu. Kemanusiaan telah mengamati ini (senjata nuklir) untuk waktu yang sangat singkat. Apakah Anda benar-benar peduli dengan iklim sedemikian rupa?” katanya, menurut laporan kantor berita milik pemerintah Rusia RIA Novosti, yang dikutip Newsweek.
“Apakah Anda benar-benar peduli dengan iklim sedemikian rupa? Menurut pendapat saya, ini tidak seberapa dibandingkan dengan prospek berada di episentrum ledakan dengan suhu 5.000 Kelvin, gelombang kejut 350 meter per detik, dan tekanan 3.000 kilogram per meter persegi, dengan radiasi tembus, yaitu radiasi pengion dan pulsa elektromagnetik.”
Medvedev mengatakan kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam beberapa waktu belakangan tumbuh dengan sangat cepat. Ini utamanya terjadi setelah Moskow menyerang Ukraina.
“Apakah ada prospek seperti (peluncuran senjata nuklir) itu hari ini? (Sayangnya) ya. Dan itu berkembang setiap hari karena alasan yang sudah diketahui,” ujarnya.
Medvedev belakangan menjadi tokoh Rusia yang terus menerus menggulirkan retorika perang nuklir. Pada Januari, ia mengatakan Moskow kemungkinan akan menggunakannya bila mengalami kekalahan di Ukraina.
“Kekalahan kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu perang nuklir,” kata Medvedev dalam sebuah unggahan Telegram.
“Kekuatan nuklir tidak pernah kalah dalam konflik besar yang menjadi sandaran nasib mereka.”
Rusia merupakan negara dengan senjata nuklir terbanyak di dunia. Negeri Beruang Merah itu diperkirakan memiliki hingga 6 ribu hulu ledak nuklir, mengalahkan Amerika Serikat (AS) yang mempunyai sekitar 5.500 hulu ledak.
Baca : Dilema Utang AS, Antara Gagal Bayar & Pemotongan Belanja
Moskow dalam manuver militernya juga telah meningkatkan kewaspadaan nuklir. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan agar senjata nuklir negara itu ditempatkan di Belarus, negara sekutu Moskow yang berbatasan langsung dengan Ukraina dan juga negara-negara NATO.
Di sisi lain, Rusia juga mempersiapkan kapal selam berisi rudal nuklir yang bernama Poseidon. Komentator Rusia secara konsisten mengklaim bahwa torpedo Poseidon dapat menyebabkan tsunami radioaktif yang mencapai ketinggian hingga 1.000 kaki.