tumkongreler.com – Publik dihebohkan dengan tanda-tanda kiamat yang diserukan melalui media sosial, salah satunya adalah fenomena matahari yang terbit dari sebelah barat. Bahkan, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (AS) atau NASA ikut terseret dalam fenomena tersebut.
Baca : Sejak Kapan Menteng Jadi Kawasan Elite? Ini Sejarahnya
Seperti yang terjadi pada 2021 silam, sempat viral di media sosial soal tanda kiamat, yakni matahari diklaim terbit dari barat, berubah dari biasanya yang berasal dari timur.
Postingan Facebook berbahasa Thailand itu juga menyinggung NASA.
Lembaga tersebut disebutkan menjelaskan fenomena Matahari terbit dari barat karena Bumi berputar ke arah berlawanan.
“NASA mengonfirmasi kemungkinan matahari terbit dari barat. Bumi berputar ke arah yang berlawanan yang menyebabkan matahari terbit dari sisi barat!!,” tulis teks tersebut, dilansir dari AFP, dikutip Sabtu (6/5/2023).
“Para peneliti percaya bahwa kita sedang bergerak menuju kebalikan dari medan magnet yang akan membawa kita ke akhir umat manusia dan mendekati hari kiamat,” tambah postingan tersebut.
Faktanya, NASA tak pernah mengeluarkan klaim tersebut. Hal ini diungkapkan Associate Administrator for Communications NASA, Bettina Inclan.
“Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi matahari akan terbit dari barat,” katanya.
Dia menjelaskan jika fenomena pembalikan magnet memang benar adanya. Bahkan menurut Inclan, sejumlah ilmuwan pernah mempelajari fenomena tersebut.
Baca : Muncul Penampakan Makhluk Mirip Alien dari Laut, Ini Faktanya
Ternyata fenomena tersebut terjadi di tetangga Bumi, Venus. Planet tersebut melakukan rotasi ke arah sebaliknya.
Venus juga punya keunikan lain. Planet itu memiliki waktu rotasi cukup lama mencapai 243 hari dan mengelilingi Matahari selama 225 hari.
Dengan begitu menjadikan Matahari terlihat di Venus sebanyak dua kali dalam setahun. Namun lamanya mencapai 117 hari.