Skip to content

Tumkong Reler

Berita Update Terkini

Menu
  • Home
  • Blog
  • News
  • Categories
  • About
  • Contact
Menu
www.tumkongreler.com

MRI Ini Bisa Deteksi Cedera Kepala, Tumor Hingga Stroke Lho

Posted on Maret 15, 2023

tumkongreler.com- Magnetic Resonance Imaging atau MRI adalah pemeriksaan medis yang menggunakan gelombang magnet dan gelombang radio. Berbeda dengan rontgen atau CT scan, MRI tidak memancarkan sinar radiasi sehingga relatif aman dilakukan.

Biasanya, pemeriksaan MRI dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit, merencanakan metode pengobatan, mengevaluasi hasil operasi, dan memantau efektivitas pengobatan. Namun, tidak sedikit pula pasien yang melakukan MRI untuk memindai kondisi kesehatannya.

Baca : Buffer Zone di 9 Depo & 3 Kilang Pertamina Bakal Diperluas

Terdapat beberapa jenis MRI, salah satunya adalah MRI otak dan saraf tulang belakang. MRI jenis ini dilakukan untuk mendeteksi cedera kepala, tumor, stroke, cedera saraf tulang belakang, hingga kelainan pembuluh darah otak.

Lantas, kapankah usia yang tepat untuk melakukan MRI?

Dokter spesialis bedah Saraf Eka Hospital BSD dan Kepala Departemen Bedah Saraf Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Setyo Widi Nugroho mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada usia pasti untuk wajib melakukan pemeriksaan otak atau brain screening.

Namun, ia menyarankan usia 50 tahun ke atas sebagai usia yang ideal untuk brain screening.

“Ada yang mengatakan bahwa pada usia pertengahan, yaitu usia 30 harus brain screening, tapi sebagian besar berusia 50 tahun ke atas. Ada baiknya usia 50 tahun ke atas itu seseorang pernah memeriksakan pemeriksaan otak,” ujar dr. Setyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/3/2023).

Setyo mengatakan, pemeriksaan MRI otak dan saraf tulang belakang penting untuk dilakukan guna mendeteksi dini dan segera dilakukan pencegahan bila ditemukan kelainan pada otak, seperti tumor atau kelainan pembuluh darah penyebab stroke.

Selain itu, dr. Setyo juga mengatakan bahwa MRI otak dan saraf tulang belakang cukup dilakukan sekali bila memang tidak ditemukan kelainan pada otak dan saraf tulang belakang. Namun, bila ditemukan kelainan, pemeriksaan MRI perlu dilakukan secara berkala.

“Biasanya sekali itu cukup kalau tidak didapatkan apa-apa. Kalau mau memeriksa lagi, silakan mungkin 10 tahun sekali,” kata dr. Setyo.

“Bukan seperti periksa darah dan lain-lain, brain screening biasanya durasinya panjang. Sekali kita periksa, kecuali kalau ternyata kita mendapatkan sesuatu maka tentunya dilakukan pemeriksaan secara berkala,” lanjutnya.

Bila seseorang mengalami sejumlah gejala, seperti migrain; vertigo; hingga kejang yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang singkat, dr. Setyo menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Pos-pos Terbaru

  • 2.000 Ton Gula Impor Thailand Tiba di Priok, Untuk Apa?
  • Ini Efek Ngeri RI Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA
  • Duh, Malaysia & Singapura Cs Sering Buang Pakaian Bekas ke RI
  • SPTP Alihkan Pengelolaan TPK Belawan ke Anak Usaha
  • Penampakan Ibu-Ibu Borong Belanja di Midnight Sale Transmart
  • Jangan Sampai Kejebak Macet! Ini Prediksi Puncak Arus Mudik
  • Prabowo Borong Senjata & Kapal Perang, Ngeluarin Duit Segini
  • 3 Perempuan Terkaya RI Kuasai Bisnis Tambang, Ini Sosoknya
  • Israel Terancam Gagal Damai dengan Arab, Siap-Siap Dikucilkan
  • Misteri Planet Raksasa yang Tersembunyi di Balik Pluto

Tentang Kami

Tumkongreler.com merupakan situs berita terupdate dan terkini. Dapatkan informasi tentang keadaan dunia sekarang hanya di tumkongreler.

©2023 Tumkong Reler | Design: Newspaperly WordPress Theme