tumkongreler.com – Morgan Stanley menjadi perusahaan perbankan investasi terbaru yang mengungkapkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Morgan Stanley akan memangkas sekitar 2% dari tenaga kerjanya, kira-kira 1.600 orang. Namun PHK tersebut tetap akan menyisakan tenaga kerja hampir 20.000 orang lebih banyak daripada sebelum pandemi Covid-19 dimulai.
Tak hanya Morgan Stanley, beberapa bank lain seperti Barclays, Citigroup, dan Goldman Sachs juga mulai memangkas ratusan pekerjaan. Bahkan CEO Bank of America, Brian Moynihan, juga mengatakan bahwa akan mempekerjakan lebih sedikit orang.
Tahun depan, pengurangan dapat dipercepat jika pasar tetap belum stabil dan investor serta eksekutif perusahaan berhati-hati dalam berinvestasi atau melakukan kesepakatan.
Biaya dari penggalangan dana dan pengambilalihan telah anjlok sekitar 50% tahun ini dibandingkan dengan 2021. Ini membuat para bankir investasi ragu-ragu bahkan ketika rekan mereka di meja perdagangan telah menangani volume bisnis yang sangat besar.
Para eksekutif pun memberi isyarat kehati-hatian mereka tentang tahun depan dan kemungkinan resesi akan tiba di banyak ekonomi utama dunia.
Baca Juga: Geger Kedutaan Ukraina Diteror, Ada Bom hingga Mata Binatang
CEO Goldman David Solomon mengasumsikan masa-masa sulit di masa depan. Ia memperingatkan stafnya sendiri bahwa gaji tahun ini akan lebih rendah daripada 2021.
“Kami akan membayar orang berdasarkan kinerja perusahaan secara keseluruhan,” katanya, dikutip dari The Straits Times, Kamis (8/12/2022).
Pada saat yang sama, bank-bank besar ingin memastikan mereka mempertahankan para trader dan bankir terbaik mereka.
Merger dan akuisisi (M&A), misalnya, mungkin tak akan agresif, tetapi bank ingin memastikan bahwa mereka bekerja keras untuk tetap berhubungan dengan klien.
Begitu prospek ekonomi menjadi lebih mantap dan kepercayaan CEO mulai kembali, M&A dapat bangkit kembali dengan kuat karena perusahaan masih memiliki banyak kelebihan uang tunai untuk mendukung kesepakatan.