tumkongreler.com- Emiten distribusi bahan kimia PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) mencatat kenaikan laba bersih sepanjang tahun 2022 sebesar 17,15% dari Rp 274,4 miliar jadi Rp 321 miliar. Capaian laba tersebut berasal dari pendapatan perseroan yang naik 18,7% menjadi Rp 7,8 triliun.
Peningkatan tersebut terutama berasal dari distribusi sebesar 16,2% dan segmen manufaktur sebesar 21,3%. Hampir 90% dari total pendapatan LTLS pada tahun 2022 merupakan pendapatan yang berasal dari dalam negeri, terutama untuk pelanggan business to business (B2B) di industri makanan minuman, pakan ternak, chemical, dan personal & home care industry.
Baca : Dear PNS, Dilarang Keras Terima Parsel & Mudik Pakai Mobdin!
Investor Relations Manager LTLS, Eurike Hadijaya mengungkapkan, perseroan juga mencatat kenaikan peringkat kredit korporasi PT Lautan Luas Tbk (LTLS) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Kenaikan peringkat tersebut terjadi pada Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A dan B tahun 2020 menjadi “IdA Positive” dari sebelumnya yaitu “IdA Stable”. Prospek untuk peringkat kredit korporasi perusahaan adalah “kuat”.
Menurutnya, prospek mencerminkan upaya deleveraging berkelanjutan LTLS dalam jangka menengah, didukung oleh perbaikan ekonomi makro lebih lanjut, serta upaya manajemen LTLS dalam mengelola profitabilitas dan modal kerjanya, yang menghasilkan menghasilkan arus kas yang lebih kuat.
“Perseroan berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A yang akan jatuh tempo sebesar Rp 181,5 miliar, jatuh tempo pada 21 Juli 2023 sebagian besar menggunakan kas internal,” kata Eurike dalam keterangan tertulis, Senin (17/4).
Dalam mempertahankan kinerja positif ini, lanjutnya, LTLS terus melakukan berbagai upaya untuk mencari peluang dan terus melakukan ekspansi lainnya sehingga LTLS diharapkan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja baik hingga akhir tahun ini.
“Dengan membaiknya credit profile dan meningkatnya credit rating yang diberikan oleh Pefindo, kami melihat impact yang positif terhadap Perseroan. Suku bunga dan beban bunga Perseroan menjadi lebih baik,” pungkasnya.