tumkongreler.com – Turbulensi negosiasi plafon utang Amerika Serikat (AS) terus belanjut, dengan pernyataan Presiden Biden bahwa AS tidak akan gagal membayar utang. Sentimen ini tidak menggoyahkan Bitcoin dan Ether yang berada di zona hijau.
Salah satu faktor menarik datang dari stablecoin Tether yang telah merilis laporan kuartal-I 2023 yang terdeteksi diversifikasi asetnya pada Bitcoin. Sentimen inilah yang memungkinkan penguatan harian mata uang kripto.
CoinMarketCap mencatat pergerakan mata uang kripto pada Kamis (18/5/2023) pukul 18.30 WIB. Bitcoin hari ini menguat 2,37% ke harga US$ 27.369,02 per koin atau setara dengan Rp 407 juta per koin (asumsi kurs Rp 14.892,35/US$). Dalam sepekan terakhir, Bitcoin melemah sebesar 0,32%.
Ethereum hari ini menguat 1,65% ke US$ 1.825,60 per koin atau setara dengan Rp 27,1juta per koin, dalam sepekan terakhir juga menguat 0,11%.
Baca : KA Cepat JKT-BDG Sudah Dialiri Listrik, Warga Jangan Mendekat
Sementara itu, Binance mengalami pelemahan harian sebesar 1,67%ke harga US$ 314,00 atau setara Rp4,6 juta per koin. Dalam sepekan, BNB berada di zona hijau, menguat 0,53%.
Negosiasi plafon utang AS terus berlanjut, tetapi hal tersebut tidak memengaruhi pergerakan harga kripto yang menguat.
Ketatnya likuiditas akibat kenaikan suku bunga membuat mata uang fiat menjadi lebih berharga. Namun, hal tersebut tidak memengaruhi minat pasar untuk tetap membeli aset kripto. Top 12 Mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar seluruhnya menunjukkan penguatan harian.
Namun, sepertinya pergerakan kripto di zona hijau hari ini bukan disebabkan oleh sentimen plafon utang AS dan pernyataan Joe Biden terkait AS tidak akan gagal bayar utang.
Salah satu faktor penguatan Bitcoin didukung Tether sebagai salah satu stablecoin mengumumkan diversifikasi asetnya pada Bitcoin.
Perolehan laba bersih Tether US$ 1,48 miliar pada kuartal-I 2023 diinvestasikan pada BTC senilai US$ 1,5 miliar. Selain itu, portofolio Tether juga terdapat US$ 3,4 miliar berupa emas. Aset dari Tether 85% dari cadangan disimpan dalam bentuk tunai seperti obligasi surat berharga AS.
Stablecoin telah menjadi bagian penting dari infrastruktur mata uang kripto. Hal tersebut disebabkan oleh perannya dalam memfasilitasi perdagangan dan transaksi antara uang fiat dan token digital.
Investasi Tether di Bitcoin dilandaskan oleh kestabilan harganya yang dapat digunakan sebagai “penyimpan nilai jangka panjang,” kata Paolo Ardoino, CTO Tether.
“Investasi kami dalam Bitcoin bukan hanya cara untuk meningkatkan kinerja portofolio kami, tetapi juga merupakan metode untuk menyelaraskan diri dengan teknologi transformatif” lanjutnya.