tumkongreler.com-Tambang batu bara di kota Sawahlunto Sumatera Barat dilaporkan meledak sekitar pukul 08.30 WIB hari ini, Jumat (9/12/2022). Beberapa anak yang diduga terluka telah ditemukan. Sebanyak 10 pekerja tewas dan 4 selamat. Semua 14 pekerja terkubur setelah ledakan. “Diduga tambang itu jatuh akibat ledakan yang disebabkan metana,” kata Octavianto, Juru Bicara Badan SAR Daerah, seperti dikutip AFP.
Baca:Alert! PBB Tegur Keras RI soal KUHP
Octavianto mengatakan, saat penyelamatan dilakukan, mereka menemukan sepuluh jenazah, sedangkan empat orang selamat di reruntuhan.
Tambang ini dilaporkan sebagai operasi berlisensi. Merujuk detikcom, dikabarkan PT Nusa Alam Lestari (PT NAL) bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
PT Nusa Alam Lestari (PT NAL) memiliki izin usaha pertambangan (IUP). Izin tersebut diterbitkan berdasarkan keputusan pada tahun 2020 dengan nomor izin 570/1338-Periz/DPM&PTSP/VII/2020. Otorisasi ini berlaku mulai 6 Juli 2020. Lahan tambang batu bara disebut seluas 94,20 hektare (ha) di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Minerba One Data Indonesia (MODI), PT NAL berkantor di Jl. S. Parman No. 103 Padang, Sumatera Barat. Ini adalah kasus terakhir ledakan ranjau. Pada bulan September, tujuh orang tewas ketika sebuah tambang runtuh di pulau Kalimantan. Sementara itu, pada April lalu, 12 penambang emas di tambang emas ilegal di Provinsi Sumatera Utara tewas tertimbun tanah.