tumkongreler.com- Industri pasar modal memang menjadi tempat berinvestasi yang dapat memberikan imbal hasil yang tinggi. Namun, risiko dari investasi ini juga tak kalah tinggi. Para investor wajib memiliki pengetahuan secara mendalam jika ingin menjadi trader saham.
Ada beberapa kisah tragis dari para investor pasar saham yang pernah terjadi di Indonesia. Bahkan, beberapa nama yang tercatat dan diberitakan meninggal bunuh diri karena investasi saham.
Nama-nama investor yang menjadi sempat diberitakan bunuh diri, yaitu Sudiro Andi Wiguno (35 tahun), Marimutu Manimaren (46 tahun), Afwan Surya Hendra (34 tahun), Yulianus Indrayana (35 tahun).
Baca:Tembaki Ukraina, Rudal Rusia Disebut Masuk Wilayah NATO
Pada 2013, kabar kematian Sudiro Andi Wiguno ramai diberitakan. Pria kelahiran 28 Februari 1978 itu adalah orang nomor satu di PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK), yang jabatan resminya sebagai direktur utama.
Memang perjalanan perusahaan yang dipimpin Sudiro ini tidak mulus karena beberapa kali mengalami masalah. Mulai dari wanprestasi karena gagal memenuhi kontrak bisnis dengan perusahaan batubara Rusia. Kemudian juga mengalami wanprestasi dengan perusahaan trading dari Swiss.
Terakhir gugatan pailit yang masih berlangsung di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat karena anak perusahaannya tidak mampu membayar utang yang dijaminkan Bank Internasional Indonesia.
Sudiro meninggalkan 3 orang anak yang masih kecil-kecil. Anak tertuanya baru kelas 6 SD.
Kasus lain yang meramaikan pasar modal adalah kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas yang mencuat pada 2009 lalu. Kepala Cabang Sarijaya Sudirman Jakarta bernama Afwan Surya Hendra ditemukan gantung diri di garasi mobil rumahnya.
Saat bunuh diri pada 3 Maret 2009, usia Afwan baru 34 tahun dan ia meninggalkan seorang anak dan istri yang sedang hamil.
Bunuh diri Afwan diduga terkait dengan kondisi perusahaannya yang tidak sehat. Bursa Efek Indonesia membekukan kegiatan operasi perusahaan karena kasus penggelapan nasabah yang dilakukan Komisaris Utama Sarijaya Herman Ramli senilai Rp 245 miliar. Sarijaya kini sudah tutup.