Skip to content

Tumkong Reler

Berita Update Terkini

Menu
  • Home
  • Blog
  • News
  • Categories
  • About
  • Contact
Menu
www.tumkongreler.com

Kengerian Krisis Perbankan AS, Pemerintah Akan Bailout?

Posted on Maret 15, 2023

tumkongreler.com – Dua bank besar AS mengalami kebangkrutan kurang dari seminggu dan memaksa regulator keuangan utama dan pemerintah setempat turun tangan pada hari Minggu.

Regulator keuangan utama AS, termasuk bank sentral Federal Reserve, lembaga penjamin simpanan Federal Deposit Insurance Corp. dan Departemen Keuangan AS mengatakan deposan dari Bank Silicon Valley yang gagal minggu lalu, akan memiliki akses penuh ke uang mereka sejak Senin (13/3). Regulator juga mengatakan akan melindungi semua deposan bank lain, Signature Bank, yang terpaksa ditutup pada hari Minggu.

Lalu apakah setelah pemerintah turun tangan, saga kejatuhan perbankan AS resmi berakhir? Berikut adalah beberapa hal penting dan menarik yang bisa menjelaskan secara lebih detail dan mudah dimengerti terkait kisruh perbankan AS.

Baca : Super Mikro Bisa Ajukan KUR, Tapi Bukan Untuk Sektor Ini..

Simpanan yang diasuransikan

Dalam mayoritas kasus, simpanan bank-bank tersebut tidak ditanggung oleh asuransi simpanan yang akrab bagi banyak nasabah individu. Asuransi FDIC biasanya mencapai limit maksimal US$ 250.000 (Rp 3,75 miliar) untuk deposit. Tetapi simpanan klien dan nasabah SVB dan Signature mayoritas lebih besar dari limit FDIC, karena banyak melayani akun besar dan perusahaan. Jadi mereka secara efektif tidak diasuransikan oleh FDIC.

Banyak klien SVB adalah perusahaan teknologi yang didanai pemodal ventura (VC). Signature berfokus pada perusahaan swasta, dan baru dalam lima tahun terakhir mulai fokus pada perusahaan kripto. Signature mengatakan dalam laporan tahunannya bahwa pada akhir tahun lalu, hampir 90% dari total US$ 88,6 miliar simpanannya tidak diasuransikan oleh FDIC.

Simpanan yang tidak diasuransikan?

Regulator mengatakan mereka membuat pengecualian untuk Bank Silicon Valley dan Signature terkait simpanan yang tidak diasuransikan. Kebijakan itu diambil setelah berkonsultasi tidak hanya dengan banyak regulator tetapi juga dengan Presiden Biden. Signature juga dilindungi di bawah “pengecualian risiko sistemik” untuk mendukung simpanan yang tidak diasuransikan.

Kebijakan yang sama juga digunakan selama krisis keuangan 2008. Tindakan ini bisa menjadi kontroversial, dengan beberapa orang berpendapat bahwa hal itu dapat menciptakan apa yang dikenal sebagai “moral hazard”-bahwa dengan memberi tahu bank atau pelanggan mereka pemerintah akan mendukung mereka dalam krisis, mereka tidak akan terlalu memikirkan risiko.

Demi menjaga kepercayaan publik, regulator harus menunjukkan kekuatan dan ketegasan untuk membendung bank run yang lebih parah, tetapi tidak terlihat seperti memberikan ‘makan siang gratis’ kepada bank.

Bailout atau bukan?

Deposan mereka menerima jaminan dari pemerintah. Regulator mengatakan bahwa pemegang saham dan pemegang surat utang dari kedua bank tersebut tidak akan dilindungi. Regulator juga mengatakan setiap kerugian pada Dana Penjamin Simpanan untuk menutupi simpanan yang tidak diasuransikan akan dipulihkan dengan penilaian khusus yang dibebankan kepada bank.

Bank lain masih rentan?

The Fed mengambil tindakan lain baru-baru ini yaitu menetapkan aturan yang disebut Program Pendanaan Berjangka Bank (Bank Term Funding Program). Kebijakan tersebut dibuat untuk memastikan bahwa bank yang memegang aset aman, seperti surat berharga Treasurys atau obligasi hipotek (MBS) yang didukung pemerintah, dapat membawanya kepada The Fed dan menukarnya dengan uang tunai hingga satu tahun.

Mereka dapat menggunakan uang tunai itu untuk memenuhi permintaan nasabah atas penarikan uang yang mereka simpan. Tujuannya adalah untuk meyakini nasabah dan membantu bank yang mengalami masalah likuiditas serupa dengan SVB terlepas dari bank run.

Bukankah aset yang aman (SBN) yang awalnya membuat SVB bermasalah?

Masalah yang dihadapi SVB dan lainnya seperti Silvergate Capital Corp. adalah bahwa kenaikan suku bunga tahun lalu menekan nilai pasar banyak aset termasuk yang paling aman yang hampir pasti tidak akan mengalami gagal bayar. Hanya saja jika bank terpaksa untuk menjualnya aset tersebut sekarang untuk menutupi arus keluar deposito, mereka akan mengalami kerugian karena penurunan nilai pasar. Sedangkan jika tidak dijual, mereka akan mendapatkan seluruh uang mereka kembali.

Baca : Kapan Ya Waktu dan Durasi Tidur Siang yang Tepat?

Ini adalah masalah yang tidak hanya terkonsentrasi di satu atau dua bank: FDIC mengatakan bahwa di semua bank, ada sekitar US$ 620 miliar (Rp 9.300 triliun) yang dapat dikategorikan sebagai kerugian yang belum direalisasi pada akhir tahun lalu.

The Fed sekarang telah berjanji untuk menukar instrumen tersebut ini dengan uang tunai dengan nilai nominal, yang berarti kerugian belum terealisasi tersebut oleh bank dapat dicoret, setidaknya untuk saat ini.

Tidak perlu lagi khawatir akan potensi kegagalan bank lain?

Itu merupakan harapan utama regulator keuangan dengan menghentikan dampak bagi para deposan dua bank gagal dan dapat mencegah terjadinya krisis ke pihak lain. Tetapi kepanikan masyarakat dan investor tetap sulit dikendalikan. Gagalnya lembaga keuangan secara berulang mengingatkan bahwa kepercayaan nasabah adalah aset bank yang paling aman dan berharga.

Pos-pos Terbaru

  • Anak Buah Luhut Ungkap Awal Mula Singapura Mau Listrik RI
  • Wajib Tahu! 5 Fakta Mengejutkan Sritex yang Jarang Diketahui
  • Hore! Bansos Ramadhan Jokowi Meluncur Mulai Akhir Pekan Ini
  • Prabowo Bikin Senjata Serbu Mengerikan, Ini Penampakannya
  • 7 Drakor yang Aman Ditonton saat Puasa Ramadan
  • 15 Amalan Sunnah di Bulan Puasa, Yuk Tambah Pahala Ramadhan
  • Orang Terkaya ke-4 Dunia Ini Gak Mau Bicara Duluan di Rapat
  • Mengorek Telinga dan Ngupil Membatalkan Puasa? Cek Hukumnya!
  • Hasil Riset: Pekerja Bergaji Kecil Risiko Kematiannya Tinggi
  • Bos TikTok Blak-blakan Ngaku Bukan Orang China, Ada Apa?

Tentang Kami

Tumkongreler.com merupakan situs berita terupdate dan terkini. Dapatkan informasi tentang keadaan dunia sekarang hanya di tumkongreler.

©2023 Tumkong Reler | Design: Newspaperly WordPress Theme