tumkongreler.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara terkait peniadaan produk Indomie di Taiwan dan Malaysia. Direktur Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan produk Indomie Rasa Ayam Spesial yang diekspor ke dua negara tersebut bukan berasal dari distributor PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
“Oleh karena itu ada orang yang berbagi pekerja kabar baik, orang -orang yang memiliki akses ke orang -orang, yang berbeda, atau perbedaan. Jika mereka memiliki situasi dari beberapa hal yang tepat berikut. Jadi tidak ada masalah,” katanya kepada wartawan di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (5/4/2023).
Baca : Intelijen AS Ungkap Kemungkinan Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Produk Indomie yang teridentifikasi mengandung ethylene oxide tidak bersumber dari distributor resmi, melainkan dari sumber luar. Kemungkinan ini dari importir Indomie sehingga standarnya berbeda.
“Sekarang masalahnya orang impor, karena banyak orang Indonesia yang impor berbagai merek termasuk Indomie. Indomie itu bendera Indonesia. Ini sangat berbeda,” kata Didi.
Dikatakannya, ada perbedaan nilai antara makanan di Indonesia dan Taiwan. Alhasil, ada standar yang diterima di Indonesia tapi tidak di negara lain, termasuk Taiwan dan Malaysia.
“Itu saja, setiap negara akan berbeda. Jadi sangat tergantung dan diberikan keistimewaan internasional, silahkan tentukan standarnya masing-masing. Jadi antara Indonesia dan Taiwan, kami memiliki cara yang berbeda dalam menetapkan standar,” kata Didi.
Penelitian ini luar biasa. Setelah hasil uji Kementerian Kesehatan Taipei menemukan residu pestisida etilen oksida (EtO) dalam kemasan Indomie Spesial Bumbu Ayam, mencapai 0,187 mg/kg (ppm).
Baca : Dedolarisasi Jadi Tren, 3 Instrumen Investasi Ini Bisa Ngegas
“Yang saya temukan bukan pabrikan yang mengekspor Indomie ke masyarakat tapi mendatangkan pelanggan sejenis yang membeli produk campuran,” kata Presiden Asosiasi Indonesia itu. Indonesia. Bel penutupan, Selasa (05/02/2023).
Akibatnya, kata dia, ada miskonsepsi yang menganggap semua produk Indomie di Taiwan saat ini tidak sesuai dengan undang-undang. “Tentu ini menjadi masalah di banyak negara. Konsumen membeli produk yang laris manis di pasaran, kemudian dikirim dalam kemasan campuran, dan kemudian diterima di sana,” kata Adhi.