tumkongreler.com- Pengelola dana kekayaan abadi Norwegia yang merupakan investor saham terbesar dunia menyebut telah melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan yang tergabung dalam Grup Adani.
Perusahaan dengan dana kelolaan US$ 1,35 triliun atau setara dengan Rp 20.250 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US4) pada akhir tahun 2022 di ketahui masih memegang saham Adani Total Gas, Adani Ports & Special Economic Zone dan Adani Green Energy yang secara kumulatif bernilai sekitar US$ 200 juta (Rp 3 triliun).
Secara spesifik dana kekayaan negara Norwegia pada akhir tahun 2022 memegang saham Adani Total senilai US$ 83,6 juta, saham Adani Ports senilai US$ 63,4 juta dan saham Adani Green Energy senilai US$ 52,7 juta.
Baca:Terungkap Ada Gunung Bawah Laut di Pacitan Jawa Timur
Aksi jual ini bertepatan dengan kondisi pasar saham India yang sedang terguncang oleh skandal Grup Adani yang oleh perusahaan investasi Hindenburg Research di tuduh melakukan sejumlah praktik bisnis tidak benar, utamanya demi memanipulasi pergerakan harga saham. Adani membantah tuduhan tersebut.
“Sejak akhir tahun, kami semakin mengurangi perusahaan Adani. Kami tidak memiliki eksposur yang tersisa,” kata Christopher Wright, kepala pemantauan risiko ESG, dalam konferensi pers di lansir Reuters.
Pejabat perusahaan juga menyebut bahwa status bisnis dan risiko lingkungan yang mungkin timbul menjadi alasan pelepasan kepemilikan yang tersisa di Grup Adani.
“Kami telah memantau Adani selama bertahun-tahun (tentang isu ESG), banyak di antaranya tentang penanganan risiko lingkungan,” ungkap Wright.
Dana kekayaan Norwegia yang dikelola oleh unit bank sentral diketahui memiliki 1,3% dari seluruh saham yang terdaftar secara global dengan kepemilikan saham di sekitar 9.200 perusahaan.