tumkongreler.com – Tokoh besar di Silicon Valley dan sektor keuangan secara terbuka menyerukan kepada pemerintah federal untuk mendorong bank lain untuk mengambil alih aset dan kewajiban Silicon Valley Bank (SVB) setelah lembaga keuangan tersebut mengalami kebangkrutan pada Jumat lalu (10/3/2023).
Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) akan menanggung simpanan hingga US$ 250.000 per deposan dan mungkin dapat mulai membayar deposan tersebut paling cepat hari Senin depan (13/3/2023).
Baca : Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
Namun, sebagian besar pelanggan SVB adalah bisnis yang memiliki simpanan lebih dari nilai yang dijamin. Per Desember, lebih dari 95% simpanan bank tidak diasuransikan, menurut pengajuan peraturan. Banyak dari deposan ini adalah perusahaan rintisan, dan banyak yang khawatir bahwa mereka tidak akan dapat melakukan penggajian bulan ini.
Alhasil, dikhawatirkan dapat memicu gelombang besar kegagalan dan pemutusan hubungan kerja di industri teknologi.
Selain itu, investor khawatir kegagalan ini dapat mengurangi kepercayaan pada sektor perbankan, khususnya bank menengah dengan simpanan di bawah US$ 250 miliar.
Pasalnya, bank-bank ini tidak dianggap “terlalu besar untuk gagal” dan tidak harus menjalani stress test rutin atau langkah-langkah pengamanan lainnya yang disahkan setelah krisis keuangan tahun 2008.
Kapitalis ventura dan mantan CEO perusahaan teknologi David Sacks meminta pemerintah federal untuk mendorong bank lain untuk membeli aset SVB. Sarannya ini disampaikan melalui di Twitter.
“Di mana Powell? Dimana Yellen? Hentikan krisis ini SEKARANG. Umumkan bahwa semua deposan akan aman. Tempatkan SVB dengan bank Top 4. Lakukan ini sebelum Senin buka atau akan ada penularan dan krisis akan menyebar,” tulisnya, dikutip dari CNBC Internasional (3/11/2023).
VC Mark Suster pun setuju dengan usulan Sacks. Dia mengirim Tweet yang isinya: “Saya menduga inilah yang sedang mereka kerjakan. Saya mengharapkan pernyataan pada hari Minggu. Kita lihat saja nanti. Saya yakin berharap begitu atau Senin akan brutal.”
Baca : Top 10 Bank dengan Aset Jumbo di RI, Penasaran Nomor 1?
Investor Bill Ackman juga ber argumen serupa dalam tweet panjangnya. “Pemerintah memiliki waktu sekitar 48 jam untuk memperbaiki kesalahan yang akan segera tidak dapat diubah. Dengan membiarkan @SVB_Financial gagal tanpa melindungi semua deposan, dunia telah menyadari apa itu deposito yang tidak diasuransikan – klaim tidak likuid tanpa jaminan pada bank yang gagal,” tegasnya.