tumkongreler.com – Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memberikan peringatan dan wejangan terkait kondisi global yang kian tak menentu.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa kita perlu “memikirkan hal yang tidak terpikirkan”, karena kita hidup di “dunia yang lebih rawan guncangan” yang terkena dampak pandemi Covid-19, serangan Rusia ke Ukraina, dan gempa bumi baru-baru ini di Suriah dan Turki .
“Kita semua harus mengubah pola pikir kita untuk menjadi jauh lebih gesit dan lebih berorientasi pada membangun ketahanan di semua tingkatan, sehingga kita dapat menangani guncangan dengan lebih baik,” katanya dalam panel World Government Summit, dilansir tumkongreler International, Selasa (14/2/2023).
“Yang sangat kami khawatirkan adalah hal yang tidak terduga,” kata Georgieva.
Kepala IMF tersebut mengisyaratkan perlunya ketahanan masyarakat yang harus mendapatkan kesempatan yang sama dan manfaat dari pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial yang baik.
“Kita tidak berada di tempat yang seharusnya menjadi pelayan yang baik bagi planet kita untuk anak-anak kita,” tambah Georgieva.
Baca : Menteri Teten Blak-blakan Ganti Rugi Kasus Koperasi Lambat
Dalam wawancara sebelumnya dengan tumkongreler, Georgieva mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak investasi swasta untuk membantu negara-negara berkembang mencapai tujuan perubahan iklim mereka, yang tidak dapat dicakup secara memadai oleh bantuan publik dan pendanaan pemerintah daerah.
Terkait perang Rusia dan Ukraina, Georgieva mengatakan dunia kehilangan “dividen perdamaian yang sangat berharga”, mendorong negara-negara belanja lebih banyak untuk pertahanan dan lebih sedikit untuk urusan domestik, seperti perawatan kesehatan dan infrastruktur.
“Kita tidak bisa menerima perdamaian begitu saja lagi,” katanya.
Meskipun demikian, Georgieva tetap memuji tanggapan internasional terhadap perang dan menekankan implikasi global dari konflik tersebut.
“Semua orang bersimpati pada masalah yang hari ini menjadi masalah Ukraina, tetapi besok bisa menjadi masalah bagi banyak negara lain – bahwa Anda dapat diserang oleh tetangga Anda yang lebih kuat,” kata Georgieva.
Baca : Hobi Olahraga Ekstrem Kayak Jeka Saragih, Ini Asuransinya!
“Di Ukraina, orang sangat percaya bahwa mereka berjuang bukan hanya untuk diri mereka sendiri, mereka berjuang untuk hak setiap negara untuk eksis dan menjalankan urusannya sendiri,” tambahnya
Georgieva mengatakan bahwa IMF harus memainkan “peran stabilisasi” dalam perang di Ukraina, dan bahwa negara itu membutuhkan antara US$ 40 miliar hingga US$ 48 miliar untuk berfungsi tahun ini.
Kepala IMF sebelumnya menggambarkan invasi ke Ukraina sebagai “satu-satunya faktor negatif terpenting” bagi perekonomian pada 2022.
Adapun, lembaga keuangan itu memproyeksikan perekonomian global tumbuh 2,9% pada tahun ini.