tumkongreler.com – Dua negara yang berada dalam Alam Persemakmuran Inggris memutuskan untuk hengkang dari kelompok itu. Terbaru, hal ini disampaikan oleh Belize.
Perdana Menteri Belize, Johnny Briceño, mengkritik tajam penolakan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, untuk meminta maaf atas peran London dalam perdagangan budak transatlantik. Ia menuturkan, Belize ‘kemungkinan besar’ akan menjadi anggota kerajaan Persemakmuran berikutnya yang menjadi republik.
“Saya pikir dia (Sunak) memiliki tanggung jawab moral untuk dapat menawarkan setidaknya permintaan maaf. Ia seharusnya memiliki apresiasi yang lebih baik karena leluhurnya,” ujarnya dikutip Guardians, Jumat, (5/5/2023).
“Ketika Anda membaca dan mendengar tentang penjarahan yang terjadi di tanah leluhurnya, saya yakin dia seharusnya meminta maaf.”
Belize adalah salah satu dari 14 anggota wilayah Alam Persemakmuran Inggris, di mana kepala monarki Inggris dijadikan sebagai kepala negara. Negara di Benua Amerika bagian Tengah ini adalah satu-satunya negara di dunia yang belum pernah dikunjungi Raja Charles III.
Briceño, yang memimpin partai Persatuan Rakyat kiri-tengah Belize, mulai menjabat pada tahun 2020. Pada tahun 2021, ia mengeluarkan resolusi parlementer yang mewajibkan pemerintah untuk mencari keadilan reparasi dari Inggris ‘atas nama mantan budak dan keturunan mereka di Belize’.
Briceño juga menambahkan tidak menutup kemungkinan mencopot Raja Inggris sebagai kepala negara. Ini akan seperti Barbados, yang akhirnya hengkang dari kelompok itu pada 2021 lalu.
“Saya pikir peluangnya cukup tinggi. Sangat mungkin,” tegasnya.
Komentar Briceño datang setelah Menteri Urusan Hukum dan Konstitusi Jamaika, Marlene Malahoo Forte, mengatakan kepada Sky News bahwa gagasan untuk mengganti raja Inggris sebagai kepala negara dengan presiden terpilih dapat diajukan ke referendum paling cepat tahun 2024.
“Jamaika sedang menyusun konstitusi baru … yang akan memutuskan hubungan dengan raja sebagai kepala negara kita,” paparnya.