tumkongreler.com- Presiden AS Joe Biden mengumumkan sebuah benda tak teridentifikasi mirip balon ditembak tentara Amerika Serikat (AS). Setelah diusut, objek itu kemungkinan besar adalah balon seharga Rp200 ribuan.
Angkatan udara AS menembak tiga objek mencurigakan beberapa waktu lalu, salah satunya sebuah benda berbentuk ‘balon’ yang ditembak di area sekitar Yukon, Barat laut Kanada pada 11 Februari 2023. Presiden AS Joe Biden mengklaim objek itu bukanlah balon Mata-mata China.
“Kami belum tahu persis apa ketiga objek ini. Tapi saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa mereka terkait dengan program balon mata-mata China atau bahwa mereka adalah kendaraan pengintai dari negara lain,” kata Presiden AS Joe Biden pada Kamis (16/2/2023).
Baca : CEO Top China Menghilang Misterius, Jadi Jack Ma Jilid II?
Biden mengatakan, sejauh penelusuran intelijen, ketiga objek ini kemungkinan besar adalah balon yang diikatkan ke perusahaan swasta, lembaga rekreasi atau penelitian yang mempelajari cuaca atau melakukan penelitian ilmiah lainnya.
“Berbagai entitas, termasuk negara, perusahaan, dan organisasi penelitian mengoperasikan objek di ketinggian untuk tujuan yang tidak jahat, termasuk penelitian ilmiah yang sah,” tambahnya.
Usut punya usut, ternyata objek yang diledakkan oleh jet Angkatan Udara AS kemungkinan besar adalah “balon pico” atau pemancar radio amatir yang disebut K9YO-15. Balon ini diluncurkan dari Hutan Lindung Independence Grove di Libertyville, Illinois, utara Chicago.
Pasalnya, menurut Pentagon, objek yang ditembak jatuh di Kanada hari itu adalah “balon metalik kecil dengan muatan yang ditambatkan”. Ciri-ciri ini tampaknya cocok untuk balon pico.
Balon K9YO-15 berukuran 32 inci dan berwarna perak. Balon ini tersedia dengan harga murah, yaitu $13,33 atau sekitar Rp202 ribu. K9YO-15 rupanya telah mengelilingi dunia tujuh kali setelah mengudara selama 123 hari.
“Balon Pico K9YO kami telah terbang selama 123 hari di seluruh dunia. Balon ini mempersiapkan pelayarannya ketujuh kalinya ketika hilang di atas Kanada,” kata Cary Willis dari Komunitas Balon Northern Illinois Bottlecap Balloon Brigade (NIBBB).
Objek tersebut terakhir dilaporkan pada 11 Februari di dekat Pulau Hagemeister di Alaska. Operator Radio Amatir yang meluncurkan Balon Pico Douglas Malnati mengklaim penembakan ini adalah sebuah miskomunikasi.
“Balon pico tidak memata-matai siapa pun, dan mereka sangat aman berada di langit dengan pesawat terbang. FAA (Administrasi Penerbangan Federal AS) memiliki panduan tentang apa yang bisa/tidak bisa terbang, dan balon pico baik-baik saja di dalam ambang batas keselamatan, sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi pesawat, maupun orang di darat,” pungkas Malnati.