tumkongreler.com- Platform kesehatan mental bernama Cerebral mengaku data penggunanya bocor. Ternyata data tersebut tak sengaja diserahkan ke raksasa media sosial Facebook, Google, hingga Tiktok.
Data yang bocor ini mencapai lebih dari 3,1 juta pasien di Amerika Serikat (AS). Sejak diluncurkan Oktober 2019, Cerebral menggunakan tool pelacakan bernama ‘pixels’ yang ditawarkan Meta, perusahaan induk Facebook, pada pengembang pihak ketiga untuk iklan.
Celebral baru menyadari data pengguna ternyata masuk ke sistem Meta. Data yang tersebar termasuk nama pasien, nomor telepon, tanggal lahir, dan informasi asuransi, dikutip dari Gizmochina, Senin (13/3/2023).
Baca : Lagi! Perang Dunia 3 Disebut Makin Dekat, Ini Fakta Barunya
Selain itu, ada juga informasi yang dikumpulkan lewat penilaian kesehatan mental yang diisi pasien dalam rangka menjadwalkan pertemuan konseling.
Hanya informasi itu saja yang disebutkan Celebral telah terungkap. Data seperti nomor jaminan sosial, informasi bank, atau nomor kartu kredit tidak termasuk yang bocor.
Kendati begitu, data kesehatan merupakan salah satu data pribadi yang sifatnya sensitif. Seharusnya kerahasiaannya terjaga baik.
Celebral mengaku langsung mematikan, melakukan konfigurasi ulang, serta menghapus pixels setelah mengetahui adanya insiden tersebut.
Selain itu, perusahaan memperkuat praktik keamanan informasi dan prosedur pemeriksaan teknologi. Langkah tersebut dilakukan agar bisa mengecilkan risiko insiden yang sama terjadi lagi di masa depan.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS disebut tengah menyelidiki masalah itu.
Kasus serupa juga pernah terjadi pada beberapa platform. Misalnya BetterHelp, perusahaan konseling online, yang telah mencapai kesepakatan penyelesaian US$7,8 juta untuk melarang membagikan informasi dengan tujuan penargetan iklan.