tumkongreler.com- Harga mobil listrik termurah di Indonesia mulai naik harga, yaitu Wuling Air ev dengan kisaran kenaikan Rp 4,5-5 juta. Kenaikan harga ini terjadi di tengah rencana kebijakan subsidi pembelian mobil listrik dari pemerintah yang tak kunjung terealisasi.
Tipe Air ev yang paling murah, harganya sudah Rp 243 juta, sedangkan tahun lalu masih di kisaran Rp 238 juta. Sementara itu untuk versi Long Range dengan jarak tempuh hingga 300 km harganya kini sudah tembus Rp 299,5 juta, dan versi Charging Pile Rp 315,5 juta.
Meski begitu, tingkat kenaikan harga ini tidak sebanding dengan rencana subsidi mobil listrik yang ingin di berikan pemerintah. Pada 15 Desember 2022, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, insentif dalam bentuk subsidi untuk pembelian mobil listrik sekitar Rp 80 juta.
Baca:Mengenal Sesar Garsela Pemicu Gempa Bandung Pagi Tadi
“Jumlah subsidinya akan kami hitung tapi kira-kira untuk mobil listrik akan di berikan insentif Rp80 juta, mobil listrik berbasis hybrid Rp40 juta. Juga motor listrik baru di beri insentif Rp8 juta, sementara motor konversi di berikan insentif Rp5 juta,” kata Agus saat itu.
Bila mengacu besaran subsidi yang di ucapkan Agus, maka harga Wuling Air ev akan tetap di bawah harga saat ini, yakni hanya akan di kisaran Rp 158 juta. Sementara itu, untuk tipe yang paling mahal, harganya bahkan tidak sampai Rp 250 juta, melainkan hanya Rp 235,5 juta saja.
Di kutip dari detikoto, besaran harga Wuling Air ev yang paling murah itu bahkan lebih rendah dari krbanyakan mobil Low Cost Green Car (LCGC) Toyota Calya dan juga Toyota Agya varian terendah, jika subsidi benar-benar di berikan pemerintah dengan besaran tak di bawah Rp 80 juta.
Sebab, Toyota Calya paling murah dijual dengan harga Rp 163,8 juta hingga yang termahal Rp 183,6 juta. Sedangkan Agya dibanderol mulai Rp 159,7 juta. Sementara untuk Honda Brio Satya saat ini dijual mulai Rp 157,9 juta, Ayla mulai Rp 112,8 juta, dan Sigra mulai Rp 131,5 juta
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengungkapkan, pembahasan menyangkut percepatan adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dan peraturan terkait sudah final. Termasuk, soal insentif yang akan di berikan untuk pembelian mobil dan motor listrik.
“Kita sudah finalkan (terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin. Minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kementerian Keuangan terkait subsidi dan sebagainya,” kata Luhut dalam keterangan tertulis di kutip Jumat (27/1/2023).
“Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal. 7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti akan di umumkan semua, nanti akan di prioritaskan untuk rakyat yang sederhana,” tambahnya.