tumkongreler.com – Harga bawang putih terpantau masih dalam tren naik, bahkan kini melampaui harga tertinggi tahun lalu yang tercatat di Rp30.670 per kg di bulan April 2022. Hari ini, Kamis (25/5/2023), Panel Harga Badan Pangan menunjukkan harga bawang putih di Rp36.170, sepekan lalu masih di Rp35.940 per kg (18/5/2023).
Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.
Analis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Retno Utami menyebut kenaikan harga bawang putih salah satunya disebabkan oleh supply atau ketersediaan yang minim, sedangkan permintaan terus meningkat. Akibatnya, harga bawang putih mengalami kenaikan.
Baca : Ada Pengakuan Mengejutkan Dari Menteri Jokowi Soal 2023
“Secara hukum ekonomi harga itu pasti berkorelasi dengan supply, ketika supply itu kurang, maka harga cenderung akan meningkat. Begitupun sebaliknya,” kata Retno di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Berdasarkan analisis Bapanas, lanjut Retno, melambungnya harga bawang putih sangat terkait dengan ketersediaan. Sementara Indonesia bukan negara produsen bawang putih, melainkan harus impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Jadi kenaikan ini karena supply bawang putih di Indonesia sedikit, dan terdapat kendala pada suplai bawang putih di pasar,” ujarnya.

Baca : Peringatan HUT Ke-10 Kaltara, Mendagri: Dulu Sepi, Sekarang Pukul 1 Malam Masih Ramai
Retno menyebut sekitar 90-95% komoditas bawang putih berasal dari impor. Dengan begitu, ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih sangat tinggi, karena petani dalam negeri tidak bisa memproduksi dengan jumlah yang banyak.
“Jika supply impor terganggu, ketersediaan dalam negeri juga terganggu. Sebab Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri,” kata Retno.
Untuk itu, katanya, Bapanas telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi jika terjadi kelangkaan bawang putih di dalam negeri, salah satunya dengan berkoordinasi bersama Kementerian dan Lembaga terkait.
“Jadi nanti kami akan berkoordinasi dan menganalisis neraca perdagangan antara ketersediaan dan kebutuhan komoditas bawang putih,” pungkas Retno.