tumkongreler.com – Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut. “Bencana” terbaru telah diperingatkan akan menimpa Rusia. Ini dikatakan oleh pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Dia memperingatkan serangan balik terhadap Ukraina yang bisa menjadi “malapetaka” bagi Rusia, mengeluh bahwa pasukannya cepat habis. “Kami (Wagner) hanya memiliki 10 hingga 15% dari amunisi yang kami butuhkan,” ujarnya menuding pejabat militer Rusia, dilansir AFP, Senin (1/5/2023).
Baca : Panas Filipina Vs China Gegara LCS, Marcos Temui Biden di AS
“Serangan balasan ini bisa menjadi tragedi bagi negara kita,” tegasnya lagi.
Perlu dicatat bahwa selama beberapa bulan Wagner memimpin serangan Rusia ke Bakhmut, sebuah kota di timur Ukraina yang menjadi pusat konflik saat ini. Wagner adalah tentara rahasia yang telah direkrut dengan hati-hati untuk membantu pertempuran tentara Presiden Vladimir Putin.
Prigozhin sendiri adalah teman Putin. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, dia berselisih dengan Kementerian Pertahanan. Pernyataan terbaru Prigozhin juga muncul dalam sebuah wawancara dengan penyiar militer pro-Kremlin Rusia Semyon Pegov. Prigozhin mengatakan dia memperkirakan serangan Ukraina akan terjadi pada pertengahan Mei.
Perang antara Rusia dan Ukraina, Sudan, terjadi pada Februari 2022. Dalam dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang bocor pada awal April, setidaknya jumlah korban di pihak pasukan Moskow dan Kiev mencapai total 354.000. tentara. Mengutip Reuters dan Aljazera, jumlah tentara Rusia yang tewas berkisar antara 189.500 hingga 223.000. Antara 35.500 dan 43.000 orang tewas dalam perang sementara 154.000 hingga 180.000 terluka. Di pihak Ukraina, total ada antara 124.500 dan 131.000 orang tewas. Termasuk 15.500 hingga 17.500 tewas dan 109.000 hingga 113.500 terluka.
Baca : Heboh Kota-kota Besar Eropa Putus Hubungan Dengan Israel
Jumat lalu, diketahui bahwa Moskow kembali menembakkan senjata ke kota-kota Ukraina pada malam hari. Dua puluh lima warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan skala besar pertama dalam dua bulan.
Ukraina mengatakan yang tewas termasuk anak-anak. Sebuah tangki bahan bakar di pelabuhan Krimea Sevastopol juga terbakar dalam serangan rudal pada Sabtu.