tumkongreler.com- Banyak buruh yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pabrikan mereka tutup atau pindah tempat. Ternyata beberapa dari mereka mengubah pekerjaannya, termasuk menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Dia menjelaskan jika efek relokasi sebenarnya akan berdampak baik dari daerah penerima maupun yang ditinggalkan.
Pada daerah yang ditinggalkan, akan terlihat banyak pengangguran karena lapangan kerja yang tidak tersedia. Ini terjadi di saat bersamaan kebutuhan hidup juga tinggi dan pada akhirnya mencari cara untuk tetap memiliki penghasilan.
Baca:Spanyol Izinkan Telanjang di Depan Umum, Tak Melanggar Hukum
Informasi ini ditemukan oleh Desi Sulastri, Koordinator Dewan Pengupahan Kabupaten Bogor dari Unsur Pengusaha. Dia mengatakan temuan ini saat mengunjungi sebuah daerah di kabupaten Bogor.
“Di salah satu kabupaten/kota mengatakan mereka mengatakan tidak sedikit teman-teman mereka yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan tutup atau pindah pun. Pada akhirnya bekerja sebagai perempuan panggilan (PSK),” kata Desi.
Dia juga menjelaskan soal pekerjaan rumah perpindahan pabrik ke tempat baru. Yakni terkait sumber daya manusianya.
Misalnya saat di sebuah daerah sangat bagus. Namun saat pindah, SDM yang ada tidak bisa mengimbangi pekerjaan sebelumnya.
Berikutnya pekerja itu akan dikirimkan ke tempat asal. Namun mereka akan mengalami penurunan upah dari sebelumnya.
“Efeknya akan menerima penurunan upah. Enggak ada order terima pekerjaan biaya nya segini kalau kita terima bekerja, kalau enggak terima enggak ada pekerjaan,” jelasnya.
“Artinya juga enggak ada pilihan,” tambah Desi.