tumkongreler.com-Banyak pihak lain yang tertarik untuk ikut serta dalam pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung, termasuk permintaan pembangunan kembali Stasiun Walini.
Dirjen Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan pengembang Deltamas ingin membantu memperluas akses ke stasiun Karawang, dan pengembang Kota Baru Parahyangan juga ingin memperluas akses ke stasiun Padalarang. Dia mengungkapkan, pengembang siap menginvestasikan hingga Rp 100 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkannya dengan wilayahnya.
Baca:Jabodetabek Mulai ‘Cuci Gudang’ Pabrik-Pabrik Padat Karya
Bahkan ada petisi pembangunan Rumah Walini yang dimulai oleh orang lain, yang saat ini sedang ditunda.
“Sebenarnya banyak. Tapi kami benar-benar mencari orang yang mau bekerja keras atau tidak bersama kami. Termasuk stasiun Walini, sudah banyak proposal yang meminta mereka untuk membangun stasiun tersebut. Mereka minta dikembalikan, bukan ditunda,” kata Dwiyana dalam rapat di DPR (8/12/2022).
Namun, menurut dia, hal itu belum akan diputuskan dalam waktu dekat, karena membutuhkan banyak pendapat dan keputusan dari para pemegang saham. Sebelumnya, Manajemen KCIC mengungkapkan SPBU Walini tidak dimasukkan sebagai SPBU karena aspek komersial. Selain itu, KCIC melakukan segala upaya untuk meminimalkan potensi pembengkakan biaya.
Meski demikian, konon pembangunan stasiun Walini hanya ditunda, bukan dibatalkan.
“Keterlambatan konstruksi bukan berarti pekerjaan konstruksi di Walini dibatalkan. Tapi ini hanya ditunda untuk sementara waktu,” kata Dwiyana dalam keterangan pemerintah Oktober lalu.