tumkongreler.com – Pesatnya perkembangan kendaraan listrik di Indonesia membuat banyak pabrik di ekosistem ini tergiur masuk ke dalam negeri, terbaru pabrik baterai dari China Tianneng Group resmi masuk ke Indonesia. Pabrikan baterai ini juga ikut dalam Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada 17-21 Mei 2023.
Saat ini, pabrikan China yang menguasai 40% pasar baterai China sudah mulai menyuplai baterai ke beberapa produsen lokal, diantaranya dengan United Bike serta Selis. Salah satu target panjangnya adalah bakal ikut membangun pabrik di RI seperti beberapa pabrikan yang sudah resmi, diantaranya LG dan CATL. Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi pemerintah, termasuk Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang kerap menarik investasi dari China.
“Saat ini kami sudah memiliki staff lokal dari Indonesia dan telah menjalin kerjasama dengan produsen e-bike dan e-motor ternama di Indonesia seperti United Bike, Selis, dan lainnya. Kami juga akan segera mendirikan kantor di Indonesia,” kata Vice President of Tianneng Group Jack Yang di Ji-Expo Kemayoran, Rabu (17/5/23).
Baca : Tanda Bumi Panas Mendidih Tampak dari Luar Angkasa
Namun, membangun pabrik bakal melalui berbagai proses. Salah satunya adalah membangun kantor di Indonesia di pertengahan tahun ini. Selanjutnya, pabrikan bakal melihat berbagai potensi pasar yang ada, mulai dari rekanan dan peluang menyuplai ke berbagai produk kendaraan listrik. Perusahaan pun belum berani menyebut kapan timeline membuat pabrik di RI.
Indonesia bukan tidak mungkin menjadi tujuan selanjutnya jika melihat keseriusan pemerintah dalam menggarap ekosistem kendaraan listrik. Apalagi, negara seperti Vietnam saja sudah memiliki kantor serupa. Saat ini kantor pusat Tianneng Group bertempat di Huzho Zhejiang, Tiongkok dan memiliki 14 kantor cabang (subsidiary), diantaranya Vietnam, Filipina, Thailand, New Zealand, hingga Singapura.
“Kami juga membuka peluang kerjasama dengan setiap stakeholder baik swasta maupun pemerintah Indonesia dalam rangka menciptakan pembangunan energi hijau yang saling menguntungkan di masa depan,” jelas Jack Yang.
Peluang semakin besar karena tren dunia yang meninggalkan energi fosil, kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik akan meningkat pesat dalam tahun-tahun mendatang. Pemerintah Indonesia ingin mencapai net zero emission. Dalam hal ini, Indonesia telah mengumumkan bahwa akan memenuhi net zero emission maksimal pada tahun 2060.