tumkongreler.com- Industri teknologi kini tengah bergulat dengan penerapan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT. Teknologi ini digadang-gadang akan mempengaruhi pekerjaan di masa depan.
Salah satu perusahaan fintech asal Jepang kini mewajibkan karyawan baru untuk menggunakan teknologi tersebut dan bahkan mengujinya sebelum masuk perusahaan.
LayerX Inc. yang berbasis di Tokyo, mengunggah iklan pekerjaan dengan mewajibkan calon karyawan diuji menggunakan chatbot dari OpenAI Inc. dan Notion AI.
Baca : Kemnaker Ungkap Tekad Dukung Kelangsungan Berusaha & Bekerja
Startup yang berfokus pada promosi digitalisasi transaksi bisnis tersebut yakin mengakui ChatGPT saat ini belum sempurna. Namun, ia tak mengelak bahwa penguasaan terhadap teknologi itu penting digenjot dari sekarang.
“Kami menyadari bahwa ChatGPT tidak sempurna,” kata Takaya Ishiguro, kepala sumber daya manusia di LayerX, dikutip dari Bloomberg, Kamis (16/3/2023).
“Namun, terlalu takut untuk memanfaatkan teknologi baru juga berbahaya,” imbuhnya.
Saat tes masuk, calon karyawan diminta memberikan petunjuk ke ChatGPT. Penilai akan meninjau apakah mereka memulai proses dengan benar. Kandidat juga diminta melakukan penelitian untuk mengidentifikasi keterbatasan teknologi.
Di sisi lain, LayerX, startup yang baru menerima 5,5 miliar yen (Rp638 miliar) dalam putaran pendanaan Seri A mengatakan belum berharap banyak pada ChatGPT. Namun, startup tersebut berharap rekrutan baru mereka dapat meningkatkan produktivitas dengan teknologi termutakhir.
Salah satu bidang yang diharapkan dikuasai para pelamar kerja adalah menilai keakuratan ChatGPT. Kemampuan chatbot untuk memberikan jawaban dengan percaya diri bahkan ketika mereka salah juga membuat bisnis berpikir untuk mengkajinya lebih dalam.
“Penting untuk menggunakan teknologi baru dengan cepat,” kata Ishiguro.
Ia pun mencatat bahwa mereka ingin karyawannya mengenali dan menyesuaikan diri dengan teknologi baru seperti ChatGPT meskipun belum bisa diandalkan 100% sebagai penunjang kerja.
“Saya pikir para kandidat tertinggal dari tren jika mereka belum mencobanya pada saat ini.” pungkasnya.
Dilaporkan sebelumnya, bank Wall Street telah membatasi penggunaan AI seperti ChatGPT. Perusahaan besar Jepang seperti Softbank Group Corp, Mizuho Financial Group Inc., dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc melakukan hal serupa.