tumkongreler.com – Amerika Serikat (AS) konon selalu curiga dengan China, apalagi setelah terungkap bagaimana mata-mata dari Tirai Bambu mencuri data dari negeri Paman Sam itu.
Kata-kata Zheng Xiaoqing sama. Seorang mantan karyawan General Electric (GE) menjadi mata-mata yang menggunakan foto untuk menyembunyikan informasi.
Menurut dakwaan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ), Zheng menyembunyikan seluruh dokumen divisi di GE dalam kode biner, tersembunyi dalam foto digital Barat. Salah satu warga Amerika mengirimkan foto dirinya ini.
Teknik ini disebut steganografi, yaitu menyembunyikan file data dalam kode-kode lainfile data . Zheng telah menggunakan metode ini berkali-kali untuk memulihkan file sensitif dari GE.
GE sendiri merupakan perusahaan multinasional yang beroperasi di banyak bidang, seperti kesehatan, energi, penerbangan. Perusahaan membuat segalanya mulai dari lemari es hingga mesin pesawat terbang.
Sementara itu, informasi detail Zheng terkait dengan desain dan pembuatan turbin gas dan uap, termasuk bilah turbin dan segel turbin. Diperkirakan informasi tersebut bernilai jutaan dolar dan diserahkan kepada mitra di China.
Baca Juga: Rasmus Paludan Mau Bakar Al-Qur’an Tiap Jumat, Ini Alasannya
Informasi Zheng pada akhirnya akan menguntungkan pemerintah, bisnis, dan universitas China. Karena mencuri informasi sensitif, otoritas AS menghukum Zheng dua tahun penjara.
Tak hanya Zheng, sebelumnya Xu Yanju, warga negara China, divonis 20 tahun penjara karena dituduh sebagai mata-mata dan bersekongkol mencuri rahasia beberapa maskapai AS, termasuk GE. Direktur FBI Christopher Wray pernah membahas mengapa China mencuri kekayaan intelektual dari perusahaan Barat. Untuk meningkatkan perkembangan perusahaannya dan akhirnya mengendalikan perusahaan kecil. Dia memperingatkan bahwa China sedang meneliti bisnis dari satu negara ke negara lain. Bahkan dari perusahaan Fortune 100 hingga startup. “Termasuk yang fokus pada hal-hal mulai dari penerbangan hingga AI dan kedokteran,” ujarnya.