tumkongreler.com – Nama Prabowo Subianto bukan hal baru bagi para buruh. Buruh mendukung figurnya, khususnya anggota Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pada Pilpres 2014 dan 2019. Presiden KSPI Said Iqbal mengaku dirinya dan massa KSPI saat itu mendukung Prabowo yang menjadi rival Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019. Lantas, mengapa?
Baca : Duit Investor Belum Ada Masuk di Proyek IKN, Begini Alasannya
“Benar, di pemilu lalu kami mendukung Pak Prabowo karena mau tanda tangan perjanjian politik, itu saja,” kata Iqbal di tumkongreler, Rabu (3/5/2023).
Iqbal mengatakan, kesepakatan politik itu berbicara tentang hak-hak buruh yang akan diterima Prabowo. Yang terpenting adalah masalah kompensasi dan keluarnya karyawan.
“Ya, tentu saja tentang masalah perburuhan seperti upah hidup, imigrasi, hal-hal seperti itu,” tambahnya. Namun pada Pilpres 2024 mendatang, Said Iqbal menegaskan tidak akan lagi bersama Prabowo. Dia menilai Prabowo berbeda pandangan dengan pandangan buruh. Salah satunya, Prabowo dinilai pro terhadap Omnibus Law Cipta Kerja. Bahkan jika karyawan melawan hukum. “Jadi, Partai Buruh, termasuk KSPI, bisa saja mendukung Pak Prabowo lagi,” katanya.
Iqbal mengatakan, pada Pilpres 2024, KSPI dan Partai Buruh sudah memiliki calon. Berdasarkan hasil Musyawarah Nasional Partai Buruh yang digelar awal Januari 2023, terdapat empat calon yang disetujui Partai Buruh, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Najwa Shihab, dan Said Iqbal lui-even.
Baca : Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed, Wall Street Dibuka Cerah
Dari empat kandidat, sebagian besar anggota Partai Buruh memilih Ganjar. Jadi polling buruh KSPI dan Partai Buruh 100% mendukung Ganjar? “Dalam Musyawarah Bisnis Nasional Partai Buruh ada 3 tahapan, ternyata Ganjar merupakan suara terbanyak nomor 1 dalam Musyawarah Bisnis Nasional Partai Buruh yang akan dipresentasikan dalam Konvensi Calon Presiden dan terakhir dalam rapat presidium”, pungkasnya .