tumkongreler.com– Pendidikan berkualitas selalui diidentikkan dengan biaya mahal dan dapat mengantarkan seorang murid kepada kesuksesan di masa mendatang.
Ini membuat orang tua rela saja menguras tabungan agar anaknya bisa mengecap pendidikan berkualitas yang notabene mahal.
Padahal, pendidikan berkualitas memang bisa mempengaruhi kesuksesan secara akademis. Namun, hal itu bukan faktor penentu kesuksesan seorang anak.
Baca : Perang Makin Ngeri! Inggris Kirim Rudal Siluman, AS Beri F-16
Psikolog anak dan ahli parenting Michele Borba mengatakan ada beberapa faktor lain yang dapat menentukan kesuksesan anak di masa depan.
Salah satunya, ketekunan.
‘Saya menemukan bahwa ketekunan adalah soft skill nomor satu yang membedakan anak-anak yang memiliki motivasi tinggi dengan mereka yang mudah menyerah,” kata Borba, dikutip Sabtu (20/5/2023).
Kata dia, anak-anak dengan ketekunan dan kegigihan memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebab mereka yakin usahanya akan membuahkan hasil baik.
Anak termotivasi bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai, meski ada banyak kendala dalam prosesnya.
Nah, untuk itu, orang tua bertugas mendorong anak mengembangkan sifat-sifat yang akan membantu mereka menjadi sukses.
Menurut Borba, ada lima cara untuk membantu si kecil mengembangkan ketekunannya.
Berikut 5 cara yang bisa dilakukan ayah dan bunda:
1. Latih Anak agar Tak Mudah Putus Asa
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan orang tua. Misalnya tidak memberikan tekanan kepada anak untuk selalu berhasil, selalu mengapresiasi usaha yang dilakukan anak (bukan hasil), beri anak pemahaman bahwa kesuksesan hanya bersifat sementara, dan selalu pahami tingkat kemampuan anak.
2. Apresiasi Usaha Anak
Menurut Psikolog dari Stanford Carol Dweck, memuji usaha anak, bukan hasil yang diperoleh mampu mengembangkan ketekunan mereka. Selain itu, bila usahanya dipuji, anak akan terdorong untuk sukses tanpa mengharapkan imbalan, seperti hadiah.
3. Berikan Anak Waktu untuk Beristirahat
Saat terlihat ingin menyerah dan lelah ketika sedang mengerjakan sesuatu, minta anak untuk membagi waktu antara istirahat dan melakukan aktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meletakkan timer untuk mengatur berapa lama mereka dapat beraktivitas.
Beri penjelasan, mereka hanya perlu melakukan aktivitas sampai waktu telah habis. Setelah itu, minta mereka beristirahat sebelum mengatur kembali timer untuk beraktivitas. Dengan demikian, fokus anak akan semakin mudah terbagi.
4. Latih Anak untuk Mandiri
Borba menyarankan orang tua agar tidak terlalu sering membantu anak untuk melakukan hal yang bisa mereka lakukan sendiri. Ajarkan anak untuk mandiri sejak dini.
5. Validasi Perasaan Anak
Ketika anak mulai terlihat menyerah, itu mungkin karena mereka tidak dapat menemukan jalan keluar dari sebuah masalah.
Jika terjadi, usahakan untuk validasi perasaan anak dengan mengatakan itu adalah normal. Ajak mereka beristirahat agar perasaannya dapat lebih tenang.
Setelah itu, bantu mereka mengetahui kesalahan yang menghalangi mereka ketika melakukan sesuatu. Bila masalahnya telah ditemukan, bantu si anak fokus mengatasinya.