tumkongreler.com – Setelah sekitar 2,5 jam, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan enam pimpinan partai politik pro pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa malam (2/5/2023) berakhir. Pantauan tumkongreler, mobil yang ditumpangi Presiden DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri pertama kali keluar dari pintu samping istana pada pukul 21.36. WIB.
Saat ditanya wartawan yang menunggu, Megawati tersenyum dan melambaikan tangan. Terlihat di dalam mobil yang mengikuti Megawati adalah Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Setelah itu, muncul Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Airlangga mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan itu merupakan pertemuan halal dan bihalal bagi kelompok pro pemerintah.
“Tentunya dibahas capaian pembangunan dan tantangan ke depan,” ujarnya.
Soal merger besar-besaran itu, Airlangga tertawa, “Ya besar, bisa sebesar apa?”
Demikian pula nasib Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Indonesia Raya.
“Dulu kita tidak bicara spesifik, tapi lebih ke masa depan ekonomi. Presiden sering bicara tantangan middle income trap. Kami memiliki pemahaman yang sama, enam pihak yang bertemu dengan presiden hari ini,” katanya.
Saat ditanya wartawan apakah Pilpres 2024 belum diumumkan, Airlangga menjawab: “Kita bicara konten, kita bicara pembangunan. Jadi kalau masalah, itu masalah partai manapun”.
“Ya tadi kita diskusikan apa yang saya katakan. Bahkan Pak Imin mendukung masalah ganti rugi. Kami berbicara dengan ini: “Ketika ditanya apakah Ganjar Pranoover adalah diskusi dalam pertemuan tersebut.

Kemudian, setelah pernyataan Airlangga, tiba saatnya Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Mardiono hengkang.
Prabowo dan Zulhas kembali menegaskan pertemuan itu merupakan pertemuan pasca lebaran.
“Bagus, awalnya kita fokus Idul Fitri. Kemudian beliau mengumumkan perkembangan terkini di bidang ekonomi, kebijakan semua negara besar, kebijakan Bank Dunia, IMF, semuanya,” kata Prabowo.
“Indonesia bisa menjadi negara maju, sekarang kalau tidak salah PDB kita sudah 1,5 triliun dolar, diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah mencapai 16 besar dan kita yakin bisa. menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia jika kita tahu cara menggunakan ruang, jadi itulah yang dia katakan kepada kita. Saya pikir itu masalah utamanya,” lanjutnya.