tumkongreler.com – Di masa lalu, produsen produk mewah menganggap pasar AS sebagai target pasar utama mereka. Namun, sikap mulai berubah. Data baru menunjukkan bahwa Korea Selatan adalah negara yang orangnya suka membeli produk mewah.
Bagaimana tidak, total belanja barang mewah di Korea Selatan setiap tahunnya masih tumbuh sekitar 24% menjadi US$ 16,8 miliar atau sekitar US$ 263,9 triliun rupee (dengan asumsi kurs 15.114 rupee per dolar AS)
Dalam menciptakan tumkongreler, analis Morgan Stanley memperkirakan permintaan barang mewah di kalangan konsumen Korea Selatan didorong oleh meningkatnya daya beli dan keinginan untuk mengekspresikan status sosial.
Baca : Miliarder Mau Hidup Selamanya, Rela Beku RIbuan Tahun
“Korea Selatan adalah konsumen barang mewah per kapita terbesar di dunia, apakah itu tas Prada dari kulit sapi Italia atau mantel Burberry kotak-kotak klasik Inggris,” kata Stanley. (2023).
Bank investasi memperkirakan bahwa total pengeluaran Korea Selatan lebih tinggi daripada China dan Amerika Selatan. Dibagi rata dengan total populasi, seorang Korea membelanjakan US$325 untuk membeli barang-barang mewah.
“[Pembelian barang mewah Korea] per kapita melebihi warga China dan Amerika yang masing-masing membelanjakan $55 dan $280,” kata Stanley. Tingkat konsumsi masyarakat Korea Selatan ditentukan oleh merek-merek tas mewah di dunia.
Pemilik tas mewah Cartier Richemont Group mengatakan, Korea merupakan salah satu wilayah yang penjualannya akan tumbuh dua digit pada 2022, dibandingkan satu dan dua tahun lalu.
Sementara itu, Stanley menjelaskan, permintaan produk mewah di kalangan konsumen Korea Selatan disebabkan oleh dua hal, yaitu daya beli yang meningkat dan keinginan untuk mengekspresikan status sosial.
Dia berkata, “sifat dan keberhasilan mata uang dapat mempengaruhi konsumen di Korea Selatan lebih dari di banyak negara lain.” Ia menambahkan, pamer kekayaan juga bisa diterima publik di masyarakat Korea.
Baca : Chevron Cabut, Siap-Siap Raksasa Eropa Ini Jadi Penggantinya
Sebuah studi McKinsey menemukan bahwa hanya 22% responden Korea Selatan yang menganggap produk mewah tidak sehat. Ini sangat berbeda dibandingkan dengan 45% orang Jepang dan 38% orang Cina.
Selain itu, permintaan barang mewah didukung oleh peningkatan kekayaan keluarga. Data dari Bank of Korea menunjukkan bahwa harga rumah tangga negara tersebut meningkat sebesar 11% pada tahun 2021. Sekitar 76% kekayaan rumah tangga di Korea adalah real estat, yang nilainya meningkat secara signifikan sejak tahun 2020.